DISAMBUT HARU : Keluarga menyambut jamaah haji Kloter 11 di Halaman Balaikota Depok, Selasa (20/8). Sebanyak 400 jamaah haji dan enam petugas asal Kota Depok tiba dengan selamat dan disambut isak tangis keluarga. FOTO : AHMAD FACHRY/RADAR DEPOKRADARDEPOK.COM, DEPOK – Sebanyak 46 jamaah haji asal Jawa Barat meninggal dunia ketika menjalankan ibadah haji di Tanah Suci. Tiga di antaranya merupakan jamaah haji asal Kota Depok. Yakni, Mainah warga Kampung Pitara RT03/13 Kecamatan Pancoranmas, Suhani (65) warga Rawa Sari RT04/06 Kelurahan Cipayung Jaya, dan terbaru satu jamaah belum diketahui identitasnya.
Humas Kantor Kemenag Kota Depok, Lan Setiawan membenarkan bahwa ada jamaah haji Depok yang meninggal dunia di Tanah Suci. Sementara, terkait penyambutan kedatangan jamaah haji, pihak PHU Kemenag telah berkoordinasi dengan dinas instansi terkait.
“Satu lagi jamaah yang meninggal belum sempat dicek namanya, besok ya,” ungkap Lan kepada Radar Depok, Selasa (20/8).
Diketahui, dari 46 jamaah haji asal Jabar yang meninggal jumlah terbanyak berasal dari Kabupaten Bogor, yaitu tujuh orang. Wakil Sekretaris II PPIH Debarkasi Jakarta-Bekasi, Jajang Apipudin mengatakan, jamaah haji asal Jabar yang meninggal dunia di Tanah Suci rata-rata disebabkan oleh sakit.
"Meninggal karena sakit, tidak ada yang kecelakaan. Usianya rata-rata di atas 50 tahun, jumlah keseluruhan yang meninggal ada 46 orang," ucap Jajang kepada wartawan, Selasa (20/8).
Dia menjelaskan, berdasarkan ketentuan yang ada, jamaah haji yang meninggal dunia harus dimakamkan di Tanah Suci. Namun, jika ada permintaan dari pihak keluarga untuk dipulangkan, maka diperbolehkan. "Kecuali keluarganya ingin bisa dipulangkan bisa, asal biaya pemulangannya di tanggung oleh keluarga," katanya.
Kantor Kemenag Jabar, sambung Jajang, telah menginformasikan kepada keluarga yang berada di Indonesia bahwa anggota keluarganya meninggal di Tanah Suci. "Sudah diberitahukan kepada pihak keluarga, sudah kami surati mengucapkan bela sungkawa," ucapnya.
Jajang mengatakan pihak keluarga jamaah haji yang meninggal dunia akan diberikan santunan sebesar Rp18,5 juta per jamaah. Sedangkan jika meninggal karena kecelakaan atau terkena musibah jumlahnya dua kali lipat dari ketentuan. "Untuk santunan ada, karena ada asuransi Rp18,5 juta per orang. Kami juga imbau kepada keluarga untuk cepat mengurus klaim asuransi, yang penting data sudah di sistem dan langsung akan di transfer ke ahli warisnya," ungkap Jajang.
Kloter Pertama Depok Tiba di Balaikota
Bahagia bercampur haru, 400 jamaah haji ditambah petugas enam orang yang masuk dalam kloter 11 (kloter pertama) di Kota Depok mendarat dengan selamat.
Ratusan orang sudah menunggu sejak pagi di halaman Balaikota Depok, menanti kerabat, orang tua, kakek, dan nenek yang telah pergi selama 40 hari menjalankan ibadah haji sejak Minggu (11/7).
Seperti dirasakan orang tua pasangan Mutanawiroh dan Nasori, tengah menunggu penuh harap menanti anaknya yang tengah beribadah haji pulang dengan selamat. Mutanawiroh mengaku bersyukur Allah SWT telah memberikan kesempatan bisa bertemu kembali pada keluarga.
“Allhamdulillah saya sangat senang dan bahagia hari ini saya bisa kumpul lagi bersama keluarga tanpa kurang apapun,” kata Mutanawiroh, Selasa (20/8).
Dijelaskan Maryam keberangkatan ke Makkah dimulai hari Minggu (11/7) dan kembali ke tanah air Senin (19/8). Selama menjalani ibadah sampai pulang ia tidak mendapatkan kendala.
“Allhamdulillah tidak ada kendala apa-apa lancar kok, meski sempat ada banjir dan badai, tapi Alhamdulillah kami selamat,” ungkapnya.
Sementara itu Kepala Kantor Kemenag Kota Depok, Asnawi mengatakan, jamaah haji asal Kota Depok yang tiba saat ini berjumlah 400 jamaah. “Ditambah petugas 6 orang jaringan 406 orang dan mereka kloter 11 yang mendarat pertama di Kota Depok,” singkat Asnawi. (rb/net)Jurnalis : RubiaktoEditor : Pebri Mulya