Senin, 22 Desember 2025

Cegah Kecanduan, Butuh Pengawasan Orang Tua

- Jumat, 24 Januari 2020 | 09:38 WIB
KREATIF : Tim FM1G yang tergabung pada Komunitas Game Online, Kamikaze.crop pada sebuah event beberapa waktu lalu. FOTO : DICKY/RADARDEPOK   RADARDEPOK.COM, DEPOK – Tidak dapat dipungkiri, handpohone dapat dimiliki masyarakat bahkan anak jenjang pendidikan SD hingga SMA. Dipastikan dalam Handphone tersebut dapat ditemukan sejumlah permainan secara online. Dampaknya, anak menjadi ketergantungan memainkan game yang terdapat dalam Handpone tersebut. Hal itu telah menjadi perhatian Tim FM1G yang tergabung pada komunitas game online yakni Kamikaze.crop. Anggota Tim FM1G, Gerry mengatakan, game online sangat mudah didapatkan anak salah satunya melalui Handphone. Game di dalam Handphone dapat membuat anak menjadi kecanduan game karena mudah di akses dan dimainkan kapanpun. “Banyak game yang mudah di instal melalui Handphone sehingga menjadi kecanduan,” ujar Gerry. Gerry menyontohkan, ada sejumlah game yang berpotensi anak menjadi kecanduan game, seperti Free Fire, Mobile Legend, hingga PUBG Mobile. Akibatnya, apabila sudah kecanduan game, akan memberikan dampak kepada anak, seperti malas melakukan sesuatu hal kecuali bermain game, lupa dengan orang sekitar, sedikit berinteraksi dengan lingkungan. Gerry mengungkapkan, guna menghindari kecanduan game terhadap anak, dibutuhkan peran orang tua untuk melakukan pengontrolan dan pengawasan kepada anak dengan menentukan waktu bermain game. Selain itu, interaksi dan kebersamaan orang tua terhadap anak dapat mengurangi anak bermain game, dan orang tua dapat mengarahkan anak melakukan kegiatan positif lainnya. Gerry menuturkan, orang tua dapat melakukan pengontrolan anak bermain game, anak dapat diberikan batas waktu minimal dua jam untuk bermain game. Menurutnya, kemungkinan anak bermain game dapat melepas lelah dan kepenatan anak menjalankan aktifitas kesehariannya. “Tidak semua game berdampak buruk terhadap anak, namun ada dampak positif dan negatif,” terang pria yang telah memiliki prestasi pada game online. Selain game online melalui handphone, lanjut Gerry terdapat game online yang banyak dimainkan anak melalui Warnet. Permainan game yang dimainkan anak umumnya berjenis game Fps. Game tersebut seperti Point Blank atau Counter Strike 1.6. Game tersebut dapat dimainkan anak jenjang SMP. Namun, karena anak lebih diutamakan mengenyam pendidikan, diharapkan orang tua dapat mengontrol sehingga tidak mengganggu pendidikan anak. “Seperti saya bilang anak yang masih mengenyam pendidikan minimal bermain game selama dua jam,” tutup Gerry. (rd)   Jurnalis : Dicky Agung Prihanto (IG : @iky_slank) Editor : Pebri Mulya (IG : @pebrimulya)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X