PERAYAAN IMLEK 2571 : Warga keturunan Tionghoa melakukan ibadah sembahyang dalam perayaan tahun baru Imlek 2571 di Vihara Gayatri, Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Tapos, Minggu (26/1). FOTO : AHMAD  FACHRY/RADAR DEPOK   Hari kedua perayaan Imlek di Vihara Gayatri di Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Tapos Depok, tak seramai biasanya. Hujan seharian tidak menyurutkan semangat serta kekhusyuan jemaat dalam memanjatkan doa di dalam persembahyangan. Laporan : Lutviatul Fauziah, Kota Depok RADARDEPOK.COM - Vihara Gayatri yang berada di kawasan Cilangkap, mulai ramai didatangi jemaat pagi menjelang siang di hari kedua Imlek. Hujan yang tak berkesudahan bukan halangan bagi jemaat yang ingin melaksanakan persembahyangan. Dengan mengenakan baju bernuansa merah yang menjadi ciri khas Imlek. Para jemaat satu persatu mulai mendatangi Vihara bersama keluarga ataupun pasangan. Mereka sabar bergiliran menunggu masuk untuk melaksanakan serangkaian ibadah. Berbagai persembahan untuk memuja Tuhan Yang Maha Esa sudah dipersiapkan dari beberapa hari oleh pihak pengelola. Seperti lilin, dupa hingga perjamuan buah-buahan untuk pelaksanaan ibadah. Semua jemaat tampak khusyuk melakukan persembahyangan, berharap tahun tikus logam membawa keberkahan bagi keluarga serta kehidupannya. Pernak-pernik Imlek yang terpasang pun, menambah semangat jemaat untuk melakukan ibadah. Namun, Imlek kali ini jemaat yang hadir tak seramai tahun-tahun biasanya. “Memasuki hari kedua, memang sudah tidak terlalu banyak jemaat yang hadir untuk beribadah di Vihara. Mungkin, pada hari ini lebih banyak yang menghabiskan waktu untuk berkumpul bersama keluarganya masing-masing,” ucap pemilik Vihara Gayatri, Darmawan saat ditemui, Minggu (26/1). Memasuki tahun ke 2571 agak sedikit berbeda, biasanya hampir sekitar 500 jemaat yang hadir pada hari pertama perayaan Imlek di Vihara Gayatri ini. Namun, kali ini hanya sekitar 300 jemaat saja yang tampak hadir mengkuti serangkaian ibadah. Pada tahun tikus logam ini, semua menyambut nya dengan suka cita. Lantaran tikus identik sebagai hewan yang pekerja keras, ulet dan gesit dalam melakukan berbagai kegiatan. “Kali ini kita memasuki tahun tikus logam, yang kita tahu bersama bawa tikus merupakan hewan yang selalu gesit. Untuk itu, semua berharap tikus logam membawa keberuntungan, kesehatan serta rezeki yang berlimpah bagi kita semua,” jelas pria bertubuh kurus ini. Pada perayaan Imlek di Vihara yang sudah berdiri sejak 1983 ini, berjalan dengan kondusif. Dengan adanya aparat dan aparatur pemerintahan yang membantu mengamankan selama berlangsungnya ibadah yang ada di Vihara Gayatri. Sambil diajak berkeliling mengitari Vihara yang luasnya diperkirakan sekitar 2 hektar ini. Dia pun menceritakan, bahwa tak hanya pemerintah dan aparat yang membantu pengamanan, masyarakat yang berada disekitar Vihara pun ikut membantu mengamankan selama proses persembahyangan. Sepinya jemaat yang hadir di tahun ini pun dirasakan pedagang burung pipit yang biasa dibeli oleh umat Tionghoa di Vihara Gayatri. Salah satu pedagang, Jauhari menyebutkan, tahun ini beda dengan tahun sebelumnya terkait penjualan burung pipit. Umumnya burung ini dibeli untuk dilepas untuk sebuah permintaan. “Sepi pembeli akibat hujan seharian jemaat yang datang pun sedikit. Satu burung Rp3.000. Tahun lalu sehari bisa Rp2 juta, sekarang hanya Rp1 jutaan,” jelasnya. (rd)   Editor : Pebri Mulya (IG : @pebrimulya)