Kamis, 30 Maret 2023

Risiko Laki-Laki Terjangkit 71 Persen

- Rabu, 5 Februari 2020 | 12:25 WIB
ILUSTRASI : Upaya pencegahan Virus korona menyebar, petugas melakukan pengecekan kesehatan. FOTO : ISTIMEWA   RADARDEPOK.COM, DEPOK — Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak panik dengan wabah Coronavirus yang kian merebak hingga 23 negara di seluruh dunia. Hal itu terungkap dalam Media Briefing : Fakta Coronavirus dan Influenza, Perilaku dan Pencegahan Penyakitnya di Rumah Sakit Universitas Indonesia, Selasa (4/2). Pertemuan yang dipelopori UI tersebut menghadirkan pakar yang terkait dengan Virus korona, yaitu Konsultan Virologi Fakultas Universitas Indonesia, R. Fera Ibrahim. Ia menilai, Coronavirus dapat dihindari dengan desinfektan serta pemanasan dalam suhu 56 derajat. “Desinfektan seperti alkohol. Bisa dipakai saat pengidap yang terluka. Saat memasak harus matang. Suhu 56 derajat, yang dilakukan terus menerus pada masakan dapat melumpuhkan Virus dalam makanan tersebut,” ungkap Fera. Fera menyebutkan, Coronavirus mempunyai jenis baru, yaitu Virus korona. Virus tersebut menyebabkan gangguan pada pernapasan manusia dari flu ringan hingga penyakit serius. Seperti Sindrom Pernapasan Akut Berat atau SARS. Hal itu disebabkan Virus corona jenis baru tersebut menginfeksi sel organ manusia di bagian paru-paru maupun usus halus. “Paru-paru maupun usus halus memiliki banyak sel reseptor ACE 2 dimana Virus tersebut menginfeksi. Dan ternyata, sel reseptor ACE 2 banyak dimiliki laki-laki dibanding perempuan,” jelasnya. Pertemuan tersebut juga dihadiri Dokter Spesialis Baru, Raden Rara Diah. Menurut data yang dikumpulkannya, persentase risiko laki-laki terjangkit sebanyak 71 persen. Namun, Rara mengimbau agar masyarakat tidak bersikap panik. Kata Diah, tidak semua gejala flu merupakan tanda Virus corona. Hal tersebut harus dibarengi dengan riwayat perjalanan dalam satu bulan terakhir ke wilayah Cina, terutama Wuhan maupun negara-negara yang terkonfirmasi terdapat kasus tersebut. “Proses penyebaran Virus ini melalui udara yang terinhalasi atau terhirup lewat hidung dan mulut masuk ke pernapasan atas, lalu ke tenggorokkan hingga paru-paru. Masa inkubasi Virus ini 2 sampai 14 hari. Itulah mengapa kita mewaspadai periode dua minggu itu,” kata Diah. Dalam Media Briefing yang diselenggarakan RSUI itu, tampak hadir Direktur Utama RSUI, Julianto Witjaksono yang menjelaskan materi Peran Rumah Sakit dalam Pencegahan dan Tata Laksana Penyakit Infeksi. Dan Direktur Pelayanan Sekunder RSUI, Sukamto, yang memaparkan materi Hidup Sehat dan Vaksinasi untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh terhadap Penyakit Infeksi; Influenza sebagai Model. (rd)   Jurnalis : Devina Editor : Pebri Mulya (IG : @pebrimulya)

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Fix, Libur Lebaran Sepekan, Catat Tanggalnya

Kamis, 30 Maret 2023 | 07:20 WIB

PKS Tak Gentar Kaesang ke Depok, Ini Alasannya

Kamis, 30 Maret 2023 | 07:00 WIB

Indonesia vs Burundi : Kejar Ranking FIFA

Selasa, 28 Maret 2023 | 08:15 WIB

Buka Puasa Bersama

Senin, 27 Maret 2023 | 07:00 WIB
X