ILUSTRASI
RADARDEPOK.COM, DEPOK - Universitas Indoensia (UI) Depok bergerak cepat mengamankan mahasiswanya di lingkungan kampus, terkait antisipasi penyebaran virus Korona atau Covid-19. Salah satunya, UI akan menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ). Sistem kegiatan belajar-mengajar (KBM) model PJJ akan mulai diterapkan sejak Rabu (18/3).
Hal itu tertuang dalam Surat Edaran Nomor SE-703/UN2.R/OTL.09/2020 tentang Kewaspadaan dan Pencegahan Penyebaran Infeksi Covid-19 di Lingkungan Universitas Indonesia, yang diteken Rektor Universitas Indonesia, Profesor Ari Kuncoro, Jumat (13/3).
"Terhitung sejak Rabu, 18 Maret 2020, hingga berakhirnya semester genap tahun ajaran 2019/2020, mengubah KBM dalam bentuk kuliah tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ)," kata Profesor Ari dalam salah satu poin edaran yang diterima Radar Depok, Jumat (13/3).
Ari tetap memperbolehkan KBM dalam bentuk praktek, tapi meminta pihak penyelenggara menerapkan upaya pencegahan penularan infeksi Covid-19 di tempat-tempat praktek. Ari meminta agar semua kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) atau praktek belajar di lapangan ditunda selama masa pandemi korona.
Lebih lanjut, Ari ingin agar seluruh warga UI menunda semua kegiatan yang menimbulkan terjadinya kerumunan banyak orang. Dia pun melarang kegiatan perjalanan ke luar negeri. "Pimpinan UI melarang semua dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan UI melakukan perjalanan ke luar negeri, termasuk perjalanan ke luar negeri bagi mahasiswa kelas khusus internasional," ucap Ari dalam keterangannya.
Selain itu, Ari meminta para mahasiswa mengosongkan Asrama UI dan rumah kos di sekitar UI. Mahasiswa yang tidak bisa pulang ke rumah diminta melaporkan diri ke Kepala Asrama UI atau Manajer Kemahasiswaan Fakultas agar dapat dipantau.
"Mahasiswa yang oleh karena suatu alasan tidak dapat meninggalkan Asrama UI dan rumah kost di sekitar kampus UI diminta untuk melaporkan diri kepada Kepala Asrama UI atau Manajer Kemahasiswaan Fakultas, dan selanjutnya akan dipantau," ujar Ari.
Sementara, kolaborasi peneliti UI dan Institut Pertanian Bogor (IPB) temukan kandidat potensial cegah Covid-19, dari bahan alam Indonesia.
Kepala Humas dan KIP UI, Amelita Lusia menyebutkan, berbagai upaya dilakukan para peneliti mencegah, dan menemukan antivirus Covid-19. Salah satunya, gabungan tim peneliti UI dan IPB menemukan kandidat antivirus korona dari bahan alam Indonesia. Golongan senyawa tersebut antara lain hesperidin, rhamnetin, kaempferol, kuersetin dan myricetin, yang terkandung dalam jambu biji (daging buah merah muda), kulit jeruk, dan daun kelor.
Penelitian ini, kata Amelita, didasarkan atas hasil skrining aktivitas terhadap ratusan protein, dan ribuan senyawa herbal terkait dengan mekanisme kerja virus. Diperoleh beberapa golongan senyawa tersebut berpotensi untuk menghambat dan mencegah virus SARS-CoV-2 (virus korona). Gabungan peneliti UI dan IPB terdiri atas Departemen Kimia Kedokteran Fakultas Kedokteran UI (FKUI), Klaster Bioinformatics Core Facilities IMERI-FKUI, Klaster Drug Development Research Center IMERI-FKUI, Laboratorium Komputasi Biomedik dan Rancangan Obat Fakultas Farmasi UI, Rumah Sakit UI (RSUI), Pusat Studi Biofarmaka Tropika (Trop BRC) IPB dan Departemen Ilmu Komputer IPB.
Menurutnya, gabungan peneliti multidisiplin ini melakukan analisis big data dan machine learning. Dari basis data HerbalDB yang dikembangkan Laboratorium Komputasi Biomedik, dan Rancangan Obat Fakultas Farmasi UI sejumlah 1.377 senyawa herbal. Pemetaan farmakofor dilakukan dengan metode struktur dan ligan.
Kemudian, lanjutnya, dikonfirmasi hasilnya menggunakan metode pemodelan molekuler untuk dievaluasi aktivitas antivirusnya.
“Adapun hasilnya telah disampaikan saat Seminar dan Workshop “Eksplorasi Bahan Herbal Kandidat Potensial Antivirus Corona: Analisis Big Data dan In Silico” yang diadakan tanggal 3-5 Maret 2020 di Fakultas Kedokteran UI,” terangnya.
Dekan FKUI Profesor Ari Fahrial Syam menuturkan, hasil penemuan ini diharapkan bermanfaat bagi masyarakat, untuk mencegah dan meningkatkan daya tahan tubuh dari serangan virus korona. Selain itu, sesuai dengan arahan dari Kementerian Kesehatan RI, WHO dan CDC, dia imbau masyarakat untuk tetap memprioritaskan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat. Melalui rajin cuci tangan dengan sabun, menerapkan etika batuk/bersin, penggunaan masker bagi yang sakit flu/batuk.
“Bila mengalami gejala Covid-19, maka dapat mengisolasi diri di rumah atau datang ke RS yang telah ditunjuk Kementerian Kesehatan RI,” tandasnya.(rd)
Jurnalis : Fahmi Akbar (IG : @akbar.fahmi.71), Agung HR (IG : @agungimpresi)
Editor : Pebri Mulya
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:27 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 13:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:00 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:00 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 18:26 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 18:06 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 07:00 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 06:30 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 06:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 22:41 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 15:10 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:30 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 07:30 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 07:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 06:00 WIB
Selasa, 16 Desember 2025 | 20:14 WIB