Senin, 22 Desember 2025

Jumlah Kematian Akibat Korona di AS Melebihi Korban Perang Vietnam

- Rabu, 29 April 2020 | 12:59 WIB
  RADARDEPOK.COM - Korban kematian akibat virus Korona di AS pada Selasa (28/4/2020) melebihi jumlah warga Amerika yang terbunuh dalam Perang Vietnam, dimana mencapai 58.233 orang yang meninggal. Menurut perhitungan Reuters, saat ini, jumlah kasus infeksi mencapai 1 juta. Jumlah kasus positif di AS melonjak dua kali lipat dalam 18 hari dan merupakan sepertiga dari total semua kasus infeksi di dunia. Hal ini bisa terus bertambah dengan kurangnya pekerja terlatik dan terbatasnya kapasitas pengujian Sekitar 30 persen kasus positif virus Korona di Amerika terdapat di negara bagian New York, lalu dibawahnya ada New Jersey, Massachusetts, California, dan Pennsylvania. Korban tewas AS sejak kematian pertama yang dicatat pada 29 Februari mencapai 58.233 pada hari Selasa, naik lebih dari 2.000 kasus dari hari sebelumnya. Menurut model prediksi University of Washington yang sering dikutip oleh pejabat Gedung Putih, wabah ini diprediksi sampai bulan Agustus dapat memakan korban lebih dari 74.000 jiwa. Secara global, kasus virus Korona sudah mencapai 3 juta kasus sejak wabah dimulai di China pada akhir tahun lalu. Amerika Serikat, dengan populasi terbesar ketiga di dunia, memiliki kasus lima kali lebih banyak daripada negara-negara yang paling parah lainnya, seperti di Italia, Spanyol dan Prancis. Dari 20 negara yang paling parah terkena dampaknya, Amerika Serikat menempati urutan kelima berdasarkan kasus per kapita. Menurut penghitungan Reuters. Amerika Serikat memiliki sekitar 30 kasus per 10.000 orang. Spanyol menempati urutan pertama lebih dari 48 kasus per 10.000 orang, diikuti oleh Belgia, Swiss, dan Italia. Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menunjukkan, selain melebihi jumlah korban Perang Vietnam, jumlah korban untuk virus Korona di AS mencapai puncak jumlah kematian akibat flu musiman dalam beberapa tahun terakhir, kecuali untuk musim 2017-2018. Kematian karena flu berkisar dari 12.000 pada musim 2011-2012 hingga 61.000 selama 2017-2018. Meski demikian, angka kematian virus Korona di Amerika Serikat lebih rendah dari 100.000 warga Amerika yang tewas akibat flu musiman pada tahun 1967, menurut  CDC. Flu musiman ini juga jauh lebih mematikan daripada flu Spanyol, yang dimulai pada 1918 dan menewaskan 675.000 warga Amerika. Perintah tinggal di rumah yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mengekang penyebaran virus yang telah menghantam perekonomian. Jumlah orang Amerika yang mencari tunjangan pengangguran selama lima minggu terakhir melonjak menjadi 26,5 juta orang. Belasan negara bagian mulai melonggarkan pembatasan tinggal di rumah meskipun ada peringatan dari para ahli kesehatan bahwa tindakan prematur dapat menyebabkan lonjakan kasus baru. (rd/net)   Editor : Pebri Mulya

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X