Senin, 22 Desember 2025

Positif dan Sembuh Merangkak Naik di Depok

- Senin, 13 Juli 2020 | 09:29 WIB
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, Mohammad Idris.   RADARDEPOK.COM, DEPOK – Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, kembali menerima laporan, terkait terjadinya penambahan kasus positif dan pasien sembuh. Minggu (12/07), didapati tujuh warga positif dan 10 warga sembuh. Warga harus tetap waspada, gunakan masker. Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, Mohammad Idris mengatakan, penambahan kasus konfirmasi positif sebanyak tujuh kasus. Penambahan tersebut berasal dari tindaklanjut program rapid test Kota Depok, ditindaklanjuti dengan Swab dan PCR. “Swab dan PCR dilakukan di Labkesda dan Laboratorium UI,’ ujar Mohammad Idris kepada Radar Depok. Mohammad Idris menjelaskan, laporan untuk hasil pemeriksaan kasus positif Laboratorium Kesehataan Kota Depok (Labkesda) sebanyak tiga kasus, Laboratorium RS UI tiga kasus dan satu kasus informasi dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Kasus konfirmasi sembuh bertambah 10 orang, menjadi 653 orang atau 74,37 persen dari seluruh kasus konfirmasi positif di Kota Depok. Idris menuturkan, kasus Orang Tanpa Gejala (OTG) yang selesai pemantauan bertambah tujuh orang, dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) delapan orang, sedangkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang selesai pengawasan tidak ada penambahan. “Untuk PDP yang meninggal saat ini berjumlah 121 orang dan tidak terdapat penambahan dibanding hari sebelumnya,” jelasnya. Sementara, kasus Covid-19 yang ditemukan di Tanah Air sejak awal Maret 2020 hingga kini telah mencapai 75.699 orang terkonfirmasi positif. Dalam 24 jam terakhir terdapat pertambahan 1.681 kasus positif. Sebaran tertinggi masih didominasi Jawa Timur. 22.379 spesimen diuji dalam sehari. Total sudah 1.061.367 spesimen diuji. Jawa Timur mencatat angka kasus baru 518 positif dan 207 sembuh. Jakarta 404 positif dan 160 sembuh. Kemudian diikuti Sulawesi Selatan 173 positif, 107 sembuh. Kalimantan Selatan 77 positif dan 107 sembuh. Di Jawa Tengah terdapat 70 positif dan 30 sembuh. Juru Bicara Pemerintah Untuk Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, dari semua yang dinyatakan positif, tak semuanya membutuhkan perawatan di rumah sakit. Mereka hanya membutuhkan isolasi ketat secara mandiri di rumah selama 14 hari. Cara penanganan tersebut dapat mengantisipasi membeludaknya pasien yang dirawat di rumah sakit, meskipun penamabhan angka kasus positif mencapai ribuan setiap hari. “Terkonfirmasi positif banyak yang laksanakan karantina mandiri secara ketat agar tidak jadi sumber penularan. Makanya beban RS tak meningkat,” kata Achmad Yurianto dalam konferensi pers, Minggu (12/07). Menurut Yuri–begitu Achmad Yurianto disapai, kasus baru yang ditemukan sebagian besar adalah dari hasil tracing masif dengan kontak dekat dari orang yang terkonfirmasi positif sebelumnya. ketika dinyatakan positif, banyak yang tak merasa sakit. “Sehingga sebagian kasus baru adalah kasus baru yang tak dirawat di RS. Mereka keluhannya hanya sakit ringan. Bahkan banyak yang merasa tidak sakit. Tak ada keluhan sama sekali,” ujarnya. Ada 17 provinsi dengan penambahan kasus di bawah 10. Lima provinsi dengan nol kasus yakni Bangka Belitung, Jambi, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur. Kasus sembuh yang lebih tinggi dibanding angka positif tersebar di Bali, Banten, Maluku, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Tengah. “Ada 919 pasien sembuh tambahan sehingga menjadi 35.638 pasien sembuh. Meninggal bertambah 71 orang sehingga menjadi 3.606,” paparnya. Sudah 460 kabupaten kota terdampak Covid-19. Yurianto mengingatkan bagi kabupaten kota yang belum terdampak harap berhati-hati. Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 34.486. Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 14.515. “Penularan masih terjadi. Dan kita rentan tertular karena tak melalukan protokol kesehatan dengan baik. Gunakan masker masker menjadi kunci. Jaga jarak. Rajin cuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir maka produktivitas kita akan aman,” ujarnya. “Kalau kita tertular dan sakit ini akan jadi kerugian. Dan potensi bahaya bawa penyakit ke rumah dan kepada orang tua kita. Penuh disiplin tanpa terputus,” tutupnya. (rd/dic)   Jurnalis : Dicky Agung Prihanto (IG : @iky_slank) Editor : Pebri Mulya

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X