Senin, 22 Desember 2025

Idris-Pradi : Berpisah Itu Berat

- Kamis, 23 Juli 2020 | 23:10 WIB
KOMPAK : Walikota Depok Mohammad Idris dan Wakil Walikota Depok Pradi Supriatna berjabat tangan, sebelum digelarnya rapat paripurna, di Gedung DPRD Kota Depok, Kamis (23/07). FOTO : RUBIAKTO/RADAR DEPOK   RADARDEPOK.COM, DEPOK – Ada hal menarik usai digelarnya rapat paripurna untuk menyampaikan laporan hasil pembahasan terhadap rancangan Peraturan Daerah Kota Depok, tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2019, di Gedung DPRD Kota Depok, Kamis (23/07). Hadir Walikota Depok Mohammad Idris dan Wakil Walikota Depok Pradi Supriatna. Ketika ditemui awak media, keduanya saling melontarkan statement politis terkait pesta demokrasi Pilkada Kota Depok yang akan dihelat pada 9 Desember mendatang. Diketahui, baik Idris maupun Pradi merupakan bakal calon walikota Depok pada Pilkada 2020. Meski begitu, perjalanan politik keduanya terus dirangkai. Masih banyak kemungkinan yang bisa terjadi, sebelum pasangan calon mendaftarkan diri ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), dengan ditandatangani partai pengusung dan pendukung. Ketika ditanya Radar Depok terkait kondisi dukungan dari Koalisi Tertata, Idris mengatakan, Koalisi Tertata belum sepenuhnya solid. Karena masih ada yang keluar dan ada yang masuk. “Itu tanggung jawab mereka. Kemarin ada yang keluar, tiba-tiba Golkar masuk, namanya ganti jadi Karya Tertata. Kemudian belakangan PKS masuk, apakah namanya akan ganti juga menjadi Tertata Sejahtera,” ungkap Idris kepada Radar Depok, Kamis (23/07). Idris melanjutkan, menjelang Pilkada peluang apapun masih mungkin terjadi. Bisa tiga pasang atau lebih. “Semua serba mungkin sebelum bacalon mendaftar ke KPU,” tegasnya. Ditanya soal pecah kongsi dengan wakilnya saat ini Pradi Supriatna, Idris mengaku, sudah sering berkomunikasi. Tetapi menurutnya Pradi yang selingkuh. "Hati kecil kita kalau sudah berkeluarga enak dan nyaman, kalau berpisah berat. Tapi bang Pradi selama sidang dia bilang berat, sama-sama berat. Ini gara-gara abang selingkuh," kata Idris. "Kalau dalam Islam perceraian itu solusi terakhir," tambah Idris. Sementara itu, menimpali pernyataan Idris yang menyinggung soal perceraian, bacalon walikota dari Partai Gerindra, Pradi Supriatna menimpali dengan santai. "Rumah tangga itu emang pasang surut. Tetapi kan muaranya sama, ingin Depok menjadi lebih baik," timpalnya. Pradi menegaskan, pihaknya tidak bisa menunggu kepastian petahana hingga injury time. Menurutnya, di tingkat kota sudah merumuskan. Sehingga hasil dari tingkat kota sudah masuk provinsi dan pusat. Selain itu, saat ini landasan untuk sampai ke KPU harus melalui partai. "Ya memang harus dilakukan, ini kan seni berkreasi, bagaimana kita bisa bersama-sama mengajak teman-teman di lingkungan partai politik kita," ucap Pradi. Baginya saat ini, bukan masalah mungkin bersama atau tidak, tetapi ranahnya sudah di pusat dan tidak bisa mengelak lagi. Menurutnya, pasti muaranya ingin yang terbaik bagi Kota Depok. "Saya tidak pernah berumpama dalam hal ini, tetapi yang dilihat progres dari program yang diarahkan pimpinan kami di pusat. Kegiatan kita dalam berpartai yang dilihat adalah progres," tegasnya. Pradi juga mengajak peran serta masyarakat agar Pilkada ini berjalan kondusif, aman dan memang untuk kepentingan bersama, bukan kepentingan kelompok, golongan, ataupun perseorangan. Ia pun menilai, ini juga proses yang memakan energi apalagi dirinya sebagai ketua partai. Maka segala sesuatu yang ia lakukan harus dilaporkan ke pimpinan yang lebih tinggi. (rd/rub/tul)   Jurnalis : Lutviatul Fauziah, Rubiakto Editor : Pebri Mulya

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X