4.000 orang terluka dan 100 orang dinyatakan tewas karena ledakan di Beirut, Libanon Selasa (4/8).
RADARDEPOK.COM - Ledakan dahsyat yang mengguncang Beirut, Libanon pada Selasa (4/8) petang waktu lokal, menyebabkan 4.000 orang terluka dan 78 orang dinyatakan tewas.
Tetapi itu, juga menjadi peristiwa yang menyedihkan untuk mereka yang selamat, salah satunya adalah seorang pria bernama Serge Mahdessian. Dia lolos dari maut karena melarikan diri ke kamar mandi saat ledakan besar itu terjadi.
"Orang-orang berlarian, memegang tangan dan kaki mereka, ada begitu banyak darah. Saya bisa mati hari ini, sebaliknya saya hanya terluka sedikit di tangan, karena saya cepat berlari ke dalam (kamar mandi)," kata Serge.
Meski demikian, Serge yang bekerja sebagai penata rambut itu, kini pun harus kehilangan satu-satunya mata pencahariannya, lantaran salon miliknya hancur.
"(Situasi) sangat kacau, seperti mimpi," kata Serge.
Ini menjadi sebuah peristiwan yang sangat serius seiring dengan berbagai permasalahan lain di Libanon. Karena selain kondisi ekonomi Libanon yang jatuh, wabah virus Korona (Covid-19) pun masih jadi ancaman serus di Beirut. Hal ini menjadikan Beirut 'tidak aman' untuk ditinggali.
Rekaman footage yang diambil oleh Serge memperlihatkan mobil-mobil berserakan di jalanan, penuh pecahan kaca beserta puing-puing. Memperjelas situasi mencekam pasca ledakan.
Usai kejadian ledakan, Serge mengaku langsung ditelepon oleh istrinya, Deanna Torusluas. Melalui sambungan telepon, Serge yang menjalani hubungan jarak jauh dengan istrinya tak kuasa menahan kesedihan.
Deanna mengatakan suaminya sangat terguncang dan seketika tangisnya pun ikut pecah. Keputusan suaminya untuk menyelamatkan diri ke kamar mandi menjadi hal yang sangat dia syukuri.
Selain memberi kabar bahwa baik-baik saja, Serge juga mengatakan kepada istrinya bahwa dia hanya menderita cedera di lengan dan tangannya. Namun, Sang istri masih merasa cemas. Dia putus asa karena merasa tidak dapat melakukan apa-apa untuk suaminya.
Pasangan tersebut sudah menjalani hubungan jarak jauh selama bertahun-tahun, Serge bekerja di Libanon dan Deanna menetap di Australia. Keduanya lalu menikah pada tahun lalu setelah menghabiskan lima setengah tahun pacaran.
Larangan perjalanan akibat pandemi Covid-19 turut memperburuk kekhawatiran Deanna atas kondisi suaminya.
"Secara mental dan fisik, kami lelah. Kami sudah bersama selama lima setengah tahun, dan ketika saya berpikir, apa yang akan terjadi selanjutnya? Saya tidak pernah membayangkan akan terjadi ledakan di dekat tempat suami saya bekerja," ujar dia.
Sementara itu meski selamat dari insiden ledakan, bibi Serge yang bekerja sebagai perawat harus dirawat karena mengalami cedera yang cukup serius. Bibinya mengalami patah pada bahu dan cedera kepala akibat tertimpa dinding saat sedang bekerja shift di rumah sakit Ashrafieh.
Saat membawa bibinya ke rumah sakit, Serge mengaku tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Ruang gawat darurat rumah sakit seolah sedang menampung korban perang, anak-anak menderita luka di tangan dan kaki mereka. (rd/net)
Editor : Pebri Mulya
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:27 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 13:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:00 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:00 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 18:26 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 18:06 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 07:00 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 06:30 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 06:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 22:41 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 15:10 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:30 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 07:30 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 07:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 06:00 WIB
Selasa, 16 Desember 2025 | 20:14 WIB