Walikota Depok, Mohammad Idris.
RADARDEPOK.COM, DEPOK - Virus pembunuh yang menyerang pernafasan tak henti-hentinya menghujani Kota Depok. Rabu (12/8), berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (GTPPC) Kota Depok di https://ccc-19.depok.go.id/. Didapati ada penambahan terkonfirmasi positif, sembuh dan meninggal. Dari data yang ada 16 warga yang positif Covid-19, tujuh warga sembuh dan yang meninggal tambah satu warga.
Bila di jumlah saat ini sudah ada 1.488 positif, sembuh 1.094 dan meninggal ada 54 jiwa. Tentu dengan adanya penambahan tersebut korona bukan hal yang patut diremehkan.
Walikota Depok Mohammad Idris menjelaskan, salah satu penyebab warga Depok rawan terjadi penularan covid-19, karena letak geografis yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta, Tangerang, Bekasi dan Bogor.
"Kota Depok di sebelah utara berbatasan dengan Tangerang Selatan dan Jakarta Selatan. Sebelah timur berbatasan dengan Kota Bekasi dan sebelah barat dan selatan berbatasan dengan Kabupaten Bogor. Dengan demikian, secara geografis rawan terjadi penularan,” kata Idris, Rabu (12/08).
Kemudian faktor lainnya, kata walikota, warga Depok yang bersifat commuter. Sekitar 1 juta lebih masyarakat Depok mencari nafkah di Jakarta dan sekitarnya dengan rata-rata usia produktif. Selain itu, sejumlah pabrik di Kota Depok juga menjadi faktor yang mendongkrak angka penularan. Sebab, sekitar 60% karyawan pabrik merupakan warga luar Depok.
Walikota Depok, Mohammad Idris.
Tak hanya itu, sambung Mohammad Idris, kedisiplinan masyarakat juga sudah berkurang. Saat ini suasananya sudah seperti kembali normal. Untuk itu, dia ingin adanya kebijakan bersama antara pusat dan kepala daerah di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).
"Dengan adanya kebijakan ini agar bisa terintegrasi percepatan penanganan covid-19, sehingga menjadi tanggung jawab bersama. Semoga kita semua selalu diberikan kesehatan dan keselamatan," ucap dia.
Sebelumnya juga Kota Depok masuk zona merah dan kemudian langsung turun ke zona orange. Penurunan itu Berdasarkan data 10 Agustus 2020, status risiko indikator epidemiologi dengan skor indikator epidemiologi Kota Depok yaitu 1.71 (tinggi) menjadi 1.86 (sedang).
Kota Depok juga terus bergerak dengan Rangka Launching Gerakan Dua Juta Masker, di Aula Kantor Kecamatan Tapos, Kamis (12/08).
Sementara, Kasus baru positif Covid-19 harian bertambah 1.942 orang. Kini sudah 130.718 orang dinyatakan terinfeksi Covid-19 di tanah air. DKI Jakarta menjadi penyumbang kasus harian terbanyak pada Rabu (12/08), yakni sebanyak 529 kasus baru dalam sehari.
Sementara Dalam laman Covid19.go.id, Rabu (12/08), setelah DKI Jakarta, disusul Provinsi Jawa Timur 303 kasus. Jawa Tengah 179 kasus. Kemudian Jawa Barat 109 kasus, dan Sumatera Utara 109 kasus.
Walikota Depok, Mohammad Idris.
Spesimen harian yang diperiksa yakni sebanyak 26.248 spesimen melalui metode PCR dan Tes Cepat Molekuler (TCM). Sejauh ini Indonesia sudah menguji lebih dari 1 juta tes swab spesimen.
Angka pasien sembuh harian bertambah 2.088 orang. Kasus sembuh harian terbanyak terdapat di Provinsi DKI Jakarta yakni sebanyak 819 orang. Kini sudah 85.798 orang dinyatakan sembuh dari Covid-19.
Angka kasus kematian bertambah 79 jiwa. Paling tinggi kasus kematian harian terjadi di Provinsi Jawa Tengah yakni sebanyak 20 jiwa. Sudah 5.903 orang di Indonesia meninggal akibat Covid-19.
Sudah 481 kabupaten kota terdampak Covid-19. Pasien suspek yang masih dipantau kondisinya dan belum keluar hasil spesimennya yakni sebanyak 86.619 orang. Ada 10 provinsi yang melaporkan kasus di bawah 10 orang. Dan hanya 2 provinsi yang melaporkan nol kasus.
Anggota Tim Pakar Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah menyebut sebanyak 79 kabupaten atau kota tidak lagi tercatat kasus aktif coronavirus disease 2019 (Covid-19). Hal itu mengacu data Satgas Penanganan Covid-19 per 9 Agustus 2020.
Sebagai informasi, kasus aktif ialah jumlah pasien positif Covid-19 yang masih dalam perawatan atau menjalani isolasi mandiri, tidak termasuk pasien sembuh dan meninggal. "Ada 79 kabupaten kota yang tidak ada kasus aktifnya. Jadi yang aktif, sama sekali tidak ada," kata Dewi dalam keterangan resmi yang disiarkan akun Youtube BNPB Indonesia, Rabu (12/08).
Walikota Depok, Mohammad Idris.
Menurut Dewi, periode daerah yang tidak lagi memiliki kasus aktif ini bermacam-macam. Beberapa daerah sudah berlangsung sepekan tidak terdapat lagi kasus aktif Covid-19.
"Di sini memang beragam, ada yang lebih dari empat pekan atau lima pekan. Ada juga yang sepakan atau dua pekan. Cuma memang per tanggal 9 Agustus tidak ada lagi kasus aktif," ucap dia. Namun, Dewi tidak memungkiri kemungkinan masih terdapat pasien suspect di daerah yang sudah tak lagi memiliki kasus aktif Covid-19. Satgas hanya mencatat, kasus aktif Covid-19 di 79 kabupaten atau kota itu tidak lagi ditemukan.
"Mungkin ada suspect, tetapi kasus konfirmasi tidak ada," ucap dia. Lebih lanjut, kata Dewi, pihaknya juga mencatat 35 kabupaten atau kota yang belum terdampak Covid-19. Daerah itu tidak tercatat bisa karena proses pemeriksaan belum masif atau tak memiliki kasus Covid-19.
"Masih ada 35 kabupaten kota yang belum terdampak. Ini sampai per tanggal 9 Agustus 2020. Tidak tercatat kasus Covid-19 di sana," tutur Dewi.
Adapun 79 kabupaten atau kota yang tidak memiliki lagi kasus aktif Covdi-19 ialah Aceh Jaya, Gayo Lues, Kaur, Mukomuko, Bungo, Merangin, Tebo, Kapuas Hulu dan Kayong Utara. Kemudian Kota Singkawang, Landak, Melawi, Mempawah, Sanggau, Sekadau, Sintang, Lamandau, Sukamara, Tana Tidung, Bangka, Bangka Barat, Bangka Selatan dan Bangka Tengah. Lampung Barat, Lampung Timur, Pesawaran, Tanggamus, Tulang Bawang, Way Kanap, Buru Selatan, Maluku Barat Daya, Pulau Tallabu, Ende, Flores Timur dan Kota Kupang. Berikutnya terdapat Lembata, Manggarai, Nagakeo, Rote Ndao, Sikka, Sumba Barat Daya, Sumba Timur, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Boven Digoel, Supiori dan Tolikara.
Walikota Depok, Mohammad Idris.
Selanjutnya ada Waropen, Yalimo, Fakfak, Manokwari Selatan, Raja Ampat, Teluk Bintuni, Indragiri Hulu, Mamuju Tengah, Banggai Kepulauan, Banggai Laut, Buol dan Donggala. Setelah itu Morowali, Morowali Utara, Parigi Moutong, Poso, Sigi, Tolitoli, Bombana, Buton Utara, Kolaka Timur, Bolaang Mongondow Utara dan Kepulauan Talaud, Kepulauan Mentawai, Kota Padang Panjang, Lima Puluh Kota, Pasaman, Solok Selatan, Tanah Datar, Ogan Komering Ulu dan Ogan Komering Ulu Selatan. (hmi/net)
Jurnalis : Fahmi Akbar
Editor : Pebri Mulya
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:27 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 13:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:00 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:00 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 18:26 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 18:06 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 07:00 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 06:30 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 06:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 22:41 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 15:10 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:30 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 07:30 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 07:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 06:00 WIB
Selasa, 16 Desember 2025 | 20:14 WIB