BERAKTIFITAS : Sejumlah warga saat berkerumun di salah satu jalan lingkungan yang berada di Mahakam RW12, Kelurahan Baktijaya, Kecamatan Sukmajaya Kota Depok. FOTO : ARNET/RADAR DEPOKRADARDEPOK.COM, DEPOK - Sepasang suami-istri yang menjabat Ketua RT di RW12 Kelurahan Baktijaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, kuat dugaan terpapar Covid-19 (Korona). Ketua RT diserang virus mematikan tersebut setelah bertandang ke Kuningan Jawa Barat (Jabar) menghadiri pernikahan.
"Iya benar ketua RTpositif Covid-19, suami-istri. Ini sudah ramai jadi perbincangan di tetangga," jelas MD warga yang bermukim di RW12 Baktijaya, kepada Harian Radar Depok, Selasa (25/08).
Dia menjelaskan, warga sekitar menduga sepasang suami-istri tersebut terpapar Covid-19 setelah melakukan perjalanan ke daerah Kuningan Jawa Barat. Sepelas dari undangan pernikahan, keduanya mengalami gejala.
"Gejalanya seperti tipes. Tapi setelah di cek positif korona. Lalu dirujuk ke Rumah Sakit UI. Sekarang lagi perawatan," ungkapnya ditemui di lokasi.
Menimpali hal ini, Kepala Puskesmas Baktijaya, dr Nunuk belum bersedia menjawab kebenaran tersebut. Dia meminta agar pertanyaan dilakukan saat jam kerja puskesmas. "Mohon maaf, kalau mau bertanya masalah kantor, agar datang ke puskesmas saja," katanya singkat.
Terpisah, Lurah Baktijaya, Raden Iwan Kusuma mengaku, belum mengetahui soal ketua RT di wilayahnya ada yang positif korona. Dia akan dilakukan pengecekan koordinasi kepada pihak terkait di Baktijaya, seperti gugus tugas maupun puskesmas.
"Nanti akan kita cek dulu, terkait permasalahan tersebut," ungkapnya saat dihubungi Radar Depok.
BERAKTIFITAS : Sejumlah warga saat berkerumun di salah satu jalan lingkungan yang berada di Mahakam RW12, Kelurahan Baktijaya, Kecamatan Sukmajaya Kota Depok. FOTO : ARNET/RADAR DEPOK
Semenjak isu Ketua RT terkonfirmasi positif, lingkungan di wilayah tersebut tidak memperketat akses keluar masuk. Beberapa akses pintu masuk terbuka lebar tanpa adanya pengecekan suhu tubuh maupun pemantauan memakai masker. Aktifitas warga masih terlihat seperti biasa, baik orang tua, dewasa, maupun anak-anak.
Di hari yang bersamaan Wakil Kepala Polisi Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Pol Gatot Eddy Pramono menyambangi Pemerintah Kota (Pemkot) Depok. Kedatangan orang nomor dua ditubuh Polri ini untuk mengkoordinasikan langkah-langkah penanganan dan pencegahan Coronavirus (Covid-19). Kedatangannya juga untuk mendorong terlaksananya Zero Covid-19 dimulai di instansi atau perkantoran milik pemerintah.
“Alhamdulillah, saya bertemu langsung untuk mendengar upaya-upaya yang telah dilakukan waliota dan juga Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Depok. Kami berdiskusi dan juga mencari jawaban atas kendala yang ada, sehingga bisa bersinergi memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” katanya usai kegiatan kunjungan kerja penanganan Covid-19 di Aula Teratai Gedung Balaikota, Selasa (25/08).
Dalam kunjungannya kali ini, Jendral Bintang Tiga ini juga berupaya agar Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dapat mendukung Pemkot dalam memutus rantai penyebaran Covid-19. Seperti dengan penerapan 3 M yaitu Menggunakan masker, Menjaga jarak fisik dan Mencuci Tangan di tempat bekerja.
“Seluruh Forkopimda harus mendorong Zero Covid-19. Jangan sampai ada klaster baru di kantor pemerintahan, harus ada komitmen untuk itu,” jelasnya.
BERAKTIFITAS : Sejumlah warga saat berkerumun di salah satu jalan lingkungan yang berada di Mahakam RW12, Kelurahan Baktijaya, Kecamatan Sukmajaya Kota Depok. FOTO : ARNET/RADAR DEPOK
Dia mendukung serta mengapresiasi, segala upaya pencegahan penyebaran Covid-19 yang dilakukan Pemkot Depok. Bahkan, 2.000 masker secara masif telah dibagikan kepada masyarakat.
“Depok juga semakin masif melakukan rapid test maupun Swab PCR. Lalu, melakukan identifikasi atau tracing. Semoga Kota Depok bisa menyandang zona hijau dan bebas dari Covid-19,” tutupnya.
Pemerintah Kota Depok berencana menghelat pemeriksaan swab PCR massal selama dua pekan ke depan.
"Swab massal ini dilakukan di kecamatan-kecamatan. Jadi puskesmas sedang menjadwalkan untuk dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan itu," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita kepada wartawan, Selasa (25/08).
Lantaran tes swab PCR massal ini diselenggarakan pemerintah, Novarita menjamin bahwa masyarakat tak akan dipungut biaya. Dia menjelaskan, ada beberapa kategori masyarakat di setiap kecamatan yang akan diprioritaskan untuk menerima tes swab PCR massal.
"Pertama suspect (ODP dan PDP). Kedua, ASN di perkantoran. Kemudian, tokoh-tokoh masyarakat. Terus juga di tempat kerumunan, tempat-tempat wisata, seperti itu," jelas Novarita.
Ditanya mengenai cara mendeteksi kasus Covid-19 pada orang tanpa gejala (OTG) yang merebak, Novarita menyampaikan hal tersebut dapat diketahui melalui kelanjutan hasil tes swab PCR massal. Setelah pemerintah memegang data kasus positif Covid-19, maka para OTG kemungkinan bakal diketahui pula setelah dilakukan penelusuran/pelacakan kontak para pasien positif.
BERAKTIFITAS : Sejumlah warga saat berkerumun di salah satu jalan lingkungan yang berada di Mahakam RW12, Kelurahan Baktijaya, Kecamatan Sukmajaya Kota Depok. FOTO : ARNET/RADAR DEPOK
Diketahui perkembangan Virus Korona Selasa 25 Agustus masih terjadi peningkatan. Berdasarkan data di https://ccc-19.depok.go.id/, didapati ada 28 terkonfirmasi positif, sembuh 46 dan meninggal 2 jiwa. (rd/arn)Jurnalis : Arnet KelmanutuEditor : Pebri Mulya