PENUMPANG KRL : Sejumlah penumpang KRL Commuter Line berada di area Stasiun Depok Lama, Kecamatan Pancoranmas. FOTO : AHMAD FACHRY/RADAR DEPOKRADARDEPOK.COM, DEPOK – Pekan pertama pengetatan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) DKI Jakarta, memberikan dampak untuk jumlah penumpang. Tercatat, penurunan penumpang pengguna kereta Commuterline mencapai 21 persen.
Vice President Corporate Communications PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), Anne Purba melalui keterangan tertulis mengatakan, masa PSBB Transisi di DKI Jakarta menurun mencapai 21 persen atau menjadi 298.385 penumpang. Hal itu menunjukan rata-rata pengguna KRL Commuterline dikala sebelum PSBB mencapai 369.728 penumpang perhari.
"Pekan pertama penerapan PSBB penuh, hanya tercatat 298.385 penumpang per hari. Jadi, mengalami penurunan sekitar 21 persen," ujar Anne Purba, Senin (21/09).
Anne Purba mengungkapkan, sejumlah stasiun keberangkatan pada pagi hari di kota penyangga mengalami penurunan. Anne Purba menambahkan, hari pertama pengetatan PSBB DKI Jakarta, jumlah penumpang KRL turun 19 persen. Dari 7 - 14 September 2020, dari 114.075 penumpang menjadi 92.456 penumpang jumlahnya.
Anne Purba mencontohkan, penumpang KRL di Stasiun Citayam menurun hingga 18 persen, stasiun Bogor 17 persen, Stasiun Bekasi 25 persen, pada hari pertama pengetatan PSBB. Tidak hanya itu, pada hari ini jumlah penumpang kembali turun namun tidak begitu besar selisih penurunannya dan beberapa stasiun mengalami peningkatan penumpang.
Dari pantauannya, lanjut Anne Purba, pada pukul 07.00 WIB jumlah pengguna KRL mencapai 61.488 penumpang, dan di PSBB berkurang 2 persen dibandingkan Senin pekan lalu yakni 62.497 penumpang. Stasiun Citayam pengguna KRL mencapai 4.239 penumpang atau turun 11 persen dibanding waktu yang sama pekan lalu dan Stasiun Bekasi mencapai 3.276 penumpang atau turun 5 persen.
“Untuk Stasiun Depok mencapai 2.942 penumpang atau turun 3 persen,” tutup Anne Purba. (rd/dic)Jurnalis : Dicky Agung PrihantoEditor : Pebri Mulya