Senin, 22 Desember 2025

'Selamat Datang' Bencana di Depok

- Minggu, 4 Oktober 2020 | 23:44 WIB
DORONG : Akibat hujan deras berjam-jam yang melanda Kota Depok mengakibatkan Jalan Arif Rahman Hakim kebajiran, dan salah satu pendara mendorong kendaraannya, Minggu (04/10). FOTO : DAFFA/RADAR DEPOK   RADARDEPOK.COM, DEPOK - Hujan lebat berjam-jam yang menghujam membuat Kota Depok keluberan air, Minggu (4/10). Jalan Margonda misalnya. Jalan Nasional ini banjir setinggi lutut orang dewasa. Begitu juga terjadi di Jalan Arif Rahman Hakim. Sejumlah pengedara akhirnya berhenti akibat tidak berani menerobos jalan. Ada juga yang mogok dan akhirnya pengedara mendorong sepeda motornya. Selain di jalan, pantuan Harian Radar Depok air juga membanjiri Gedung Baleka Pemkot Depok. Lift di gedung tersebut mengalir deras. Lantai 3 dan 4 tergenang air akibat air tembus dari plafon.  Selain itu, sejumlah wilayah juga banjir dari 50 centimer (Cm) hingga 100 Cm. Ketua RW4 Kelurahan Pondok Jaya, Jarot menyebut, hujan deras berjam-jam mengakibatkan banjir merendam kawaasan rumah warga. Diperkirakan ketinggian air mencapai 100 Cm. “Tinggi banjir 100 Cm, dan kemungkinan bisa lebih lagi mengingat hujan belum reda dari sore,” ujarnya kepada Radar Depok, Minggu (04/10). Rumah yang terendam, lanjut Jarot, sekitar 27 rumah yang berasal dari RT2 dan RT5/04. “Saya kena dampak banjir, di RT2 dan RT5 yang terendam, sisanya Desa Rawa Panjang, Bogir,” bebernya. Dia berharap, semoga banjir ini agar cepat surut dan warga bisa beraktivitas seperti sedia kala. Dan  kendaraan bisa berlalu lalang melintasi kawasan Kampung Utan. DORONG : Akibat hujan deras berjam-jam yang melanda Kota Depok mengakibatkan Jalan Arif Rahman Hakim kebajiran, dan salah satu pendara mendorong kendaraannya, Minggu (04/10). FOTO : DAFFA/RADAR DEPOK   “Harapannya semoga banjirnya cepat surut, jadi biar warga bisa beraktivitas seperti biasa,” terangnya. Banjir juga melanda Komplek Marinir di RW4 dan RW6, Kelurahan Rangkapanjaya Baru (RJB), Kecamatan Pancoranmas. Semalam ketinggian air hingga selutut orang dewasa. Ketua RT4/4 Kelurahan Rangkapanjaya Baru, M. Yamin menuturkan, akibat hujan dengan intensitas deras membuat beberapa rumah di lingkungannya terendam banjir. "Hingga kini, ketinggian air sudah selutut orang dewasa," ucapnya kepada Radar Depok. Dia juga menyebutkan, wilayah RW4 yang masuk dalam Komplek Marinir hanya tujuh rumah saja, tetapi untuk RW6 hampir seluruhnya terdampak banjir. "Kalau Komplek Marinir banjir tentu warga kami juga terdampak, karena ada tujuh Kepala Keluarga (KK) yang masuk dalam kawasan Komplek Marinir," ucapnya. Kendati demikian, hingga kini baik warga RW4 maupun RW6 masih berasa di dalam rumahnya masing-masing dan belum mengungsi. "Mereka bilang masih aman, jika nanti ketinggian air bertambah maka akan segera kami evakuasi," jelasnya. Hujan yang hingga kini masih begitu deras, dikhawatirkan ketinggian air akan terus meningkat, apalagi memang Komplek Marinir merupakan salah satu langganan banjir. "Malam ini kami akan standby, karena melihat kondisi yang seperti ini maka akan kami pantau terus," tegas Yamin. Banjir juga menrendam wilayah RT1/6 Kelurahan Kalimulya, Cilodong. Ketua RW6 Kelurahan Kalimulya, Nahwardi mengatakan, hanya masjid yang terdampak banjir. Ini akibat jembatan selokan pondasinya longsor jadi penyempitan saluran. “Hanya masjid yang banjir,” singkatnya. DORONG : Akibat hujan deras berjam-jam yang melanda Kota Depok mengakibatkan Jalan Arif Rahman Hakim kebajiran, dan salah satu pendara mendorong kendaraannya, Minggu (04/10). FOTO : DAFFA/RADAR DEPOK   Menurutnya, selokan Kalimala sudah sebulan lalu dilaporkan longsor, tetapi belum ada realisasi bantuan dari pemerintah. Padahal, laporan sudah dibuat dan diajukan sesuai prosedur. Terpisah, Kabid Penanggulangan Bencana (PB) Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Depok, Denny Romulo Hutauruk menyebut, banjir di wilayah RT7/11 Cipayung, ada empat rumah yang terendem dengan tinggi sekitar 100-120cm (pinggang orang dewasa). “Untuk sementara di ungsikan di Musala Nurul Iman RT4/10 Bulak Timur,” jelasnya. Denny mengaku, telah menerjunkan anggotanya untuk nengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. “Saya sudah intruksikan kepada anggota untuk pantau lokasi-lokasi (banjir). Dan juga sudah komunikasi dengan pihak terkait,” kata Denny. Karena itu, kata Denny, warga diimbau untuk tetap waspada. “Jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, segera hubungi PB Damkar,” ujar Denny. Berdasarkan pemantauan terhadap anomali iklim global di Samudera Pasifik Ekuator hingga akhir September 2020, menunjukkan berkembangnya anomali iklim La Nina. Indeks El Nino-Southern Oscillation (ENSO) menunjukkan suhu permukaan laut di wilayah Pasifik tengah dan timur dalam kondisi dingin selama enam dasarian terakhir dengan nilai anomali telah melewati angka minus 0,5 derajat Celcius. Menurut Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Herizal. Indeks tersebut menunjukkan ambang batas kategori La Nina, dalam pernyataan pers kepada Harian Radar Depok, Minggu (03/10). Perkembangan nilai anomali suhu muka laut di wilayah tersebut masing-masing adalah minus 0,6 derajat Celcius pada bulan Agustus dan minus 0,9 derajat Celcius pada bulan September 2020. DORONG : Akibat hujan deras berjam-jam yang melanda Kota Depok mengakibatkan Jalan Arif Rahman Hakim kebajiran, dan salah satu pendara mendorong kendaraannya, Minggu (04/10). FOTO : DAFFA/RADAR DEPOK   Herizal mengatakan, BMKG dan pusat layanan iklim lain seperti NOAA (Amerika Serikat), BoM (Australia), JMA (Jepang) memperkirakan La Nina dapat berkembang terus hingga mencapai intensitas La Nina Moderate pada akhir tahun 2020. "Diperkirakan akan mulai meluruh pada Januari-Februari 2021 dan berakhir di sekitar Maret-April 2021," jelas Herizal. Menurut catatan historis La Nina di Indonesia, kata Herizal, dapat menyebabkan terjadinya peningkatan akumulasi jumlah curah hujan bulanan hingga 40 persen di atas normal. Pada bulan Oktober-November, peningkatan curah hujan bulanan akibat anomali iklim tersebut dapat terjadi di hampir seluruh wilayah di Indonesia, kecuali Sumatera. Herizal menambahkan pada bulan Desember 2020 hingga Februari 2021, dapat terjadi peningkatan curah hujan akibat La Nina di Kalimantan bagian timur, Sulawesi, Maluku Utara dan Papua.(cr2/tul/hmi) Jurnalis : Tim Radar Depok Editor : Pebri Mulya

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X