ILUSTRASI
RADARDEPOK.COM, DEPOK - Orang Tanpa Gejala (OTG) Virus Korona (Covid-19) siap-siap dikarantina. Pemkot Depok berencana akan menyiapkan sedikitnya tiga hotel, yang diusulkan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Pejabat Sementara (Pjs) Walikota Depok, Dedi Supandi menyebut, ada tiga hotel setara bintang dua dan tiga yang diusulkan ke BNPB sebagai lokasi khusus isolasi OTG Covid-19 d. Pengusulan ketiganya, dilakukan setelah melalui hasil kajian Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Terhadap kelayakan hotel beserta kewajaran harga sewa yang ditawarkan.
"Lagi proses, ada beberapa usulan, sekitar tiga hotel," ujar Dedi, Rabu (04/11).
Hanya saja, kata Dedi, kembali lagi, apakah si pemilik hotel itu menyetujui atau tidak. Kalau kesesuaiannya, sudah. Sekarang tinggal proses administratif yang sedang berjalan. “Nanti ada perjanjian (antara pengelola hotel) dengan BNPB," jelas dia.
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat (Jabar) ini mengaku, tidak muluk-muluk soal alih fungsi hotel setara bintang dua atau tiga oleh BNPB, sebagai lokasi khusus isolasi OTG Covid-19. Dia menyerahkan sebagian besar urusan administrasi kepada BNPB.
"Nanti BNPB melakukan komunikasi dengan pihak hotel tersebut. Jadi kami sebagai objek penerima, di mana pun lokasi isolasi mandiri yang telah ditunjuk BNPB untuk Depok, akan kami terima," ungkapnya.
Setelah penerimaan itu dilakukan, nanti tinggal bekerja bagaimana mengalihkan yang OTG-OTG itu dipindah ke tempat isolasi itu. Ada dua pihak yang bakal terlibat dalam penyediaan lokasi khusus isolasi OTG Covid-19 di Depok. Pertama adalah pihak swasta yang berencana menyewa wisma sebagai program CSR. Kedua, yakni BNPB yang disebut tengah memproses beberapa hotel setara bintang 2 dan 3 untuk disulap sebagai tempat khusus untuk isolasi OTG Covid-19.
ILUSTRASI
"Kamis itu akan dilakukan pertemuan. Paralel," tandas Dedi.
Sementara, dalam data https://ccc-19.depok.go.id/ kasus terkonfirmasi positif masih kalah banyak dengan pasien sembuh. Rabu (4/11), kasus positif tercacat bertambah 56 orang, artinya saat ini sudah ada 7.384 orang. Pasien sembuh ada 62 pasien, jumlah yang sembuh jadi 6.192 orang. Warga yang meninggal juga masih ada saja, satu tercacat meninggal. Jumlah jadinya jadi 205 jiwa. (rd/hmi/net)
Jurnalis : Fahmi Akbar
Editor : Pebri Mulya
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:27 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 13:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:00 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:00 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 18:26 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 18:06 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 07:00 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 06:30 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 06:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 22:41 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 15:10 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:30 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 07:30 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 07:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 06:00 WIB
Selasa, 16 Desember 2025 | 20:14 WIB