Senin, 22 Desember 2025

Dua Kapolda Dicopot : FPI Depok Anggap Berlebihan 

- Selasa, 17 November 2020 | 09:54 WIB
Ketua FPI Kota Depok, Agus Rahmat.   RADARDEPOK.COM, DEPOK - Kedatangan Habib Rizieq Shihab yang disambut jutaan jiwa di Bandara Soekarno-Hatta (Soeta), ternyata berbuntut panjang. Senin (16/11), Jenderal yang bermukim di Kota Depok mencopot Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana. Tak hanya Nana Sudjana, Kapolri Idham Aziz juga menanggalkan jabatan Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi. Atas tindakan ini, Pakar Bidang Kriminologi dan Kepolisian, Prof Adrianus Eliasta Meliala menilai, kejadian tersebut merupakan sebuah tradisi yang baik buat ke masyarakat. Karena dijelaskan alasan pencopotan Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jawa Barat. “Saya kira sebagian orang, khususnya Jakarta. Pasti setuju dengan keputusan Kepala Polisi RI (Kapolri) tersebut,” tuturnya kepada Radar Depok, Senin (16/11). Menurut dia, walaupun secara aturan mereka yang dicopot jabatannya tidak melanggar. Akan tetapi mereka telah membiarkan orang-orang melanggar di masa Pandemi Covid-19 seperti ini. “Menurut saya sanksi dari kepolisian sudah sesuai. Kan memang sudah kebijakan pemimpin,” tegasnya. Sementara itu, Ketua Front Pembela Islam (FPI) Kota Depok, Agus Rahmat Djaelani mengaku, dia sendiri belum baca berita terkait hal tersebut. Namun, kalau alasan pencopotan karena masalah di kerumunan di Bandara dan di Bogor itu berlebihan. “Itu berlebihan, karena terjadinya kerumunan massa adalah inisiatif dari umat. Siapa pun tidak dapat memprediksinya,” tuturnya. Menurut dia, padahal ada terjadi kerumunan massa tidak hanya terjadi saat kemarin. Seperti di Solo saat pendaftaran Gibran. “Itu juga tidak terjadi pencopotan,” ucapnya. Seperti diketahui bersama Kapolri Jenderal Idham Azis mencopot Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana dan Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi, dianggap telah lalai menjalankan protokol kesehatan selama pandemi Covid-19. Ketua FPI Kota Depok, Agus Rahmat.   Kadiv Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, pencopotan dilakukan sesuai dengan telegram bernomor ST/322/XI/Kep/2020 tanggal 16 November tentang pemberhentian dan pengangkatan jabatan di lingkungan Polri. “Ada dua kapolda yang enggak melaksanakan perintah dalam menegakkan protokol kesehatan, maka diberi sanksi berupa pencopotan, Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jawa Barat,” ujar Argo kepada wartawan, Senin (16/11). Untuk Nana, dimutasi menjadi Koorsahli Kapolri. Dia digantikan Irjen Mohammad Fadil Imran yang sebelumnya Kapolda Jawa Timur. Lalu Irjen Rudy Sufahriadi dimutasi menjadi Widyaiswara Baharkam Polri. Posisi dia digantikan Irjen Ahmad Dofiri yang sebelumnya Aslog Kapolri. Selain itu, Idham Azis juga memutasi Kapolda Bali Irjen Petrus Golose sebagai perwira tinggi (pati) Bareskrim Polri. Sebagai penggantinya, Idham menunjuk Irjen Putu Jayan Danu Putra yang kini masih menjabat Widyasiwara Utama Sespim Lemdiklat. Kapolda Maluku Irjen Baharudin Djafar dimutasi menjadi Analisis Kebijakan Utama Baharkam Polri. Posisinya digantikan oleh Irjen Refdi Andri yang sebelumnya Koorsahli Kapolri. Kemudian Kapolda Kalsel Irjen Nico Afinta ditunjuk sebagai Kapolda Jatim menggantikan Fadil Imran. Untuk posisi yang ditinggalkan, Idham menunjuk Irjen Rikwanto yang kini masih menjabat Kapolda Maluku Utara. Untuk kekosongan posisi Kapolda Maluku Utara, Idham mempercayakan kepada Irjen Risyapudin Nursin yang sebelumnya Kakorbinmas Baharkam Polri. Nama lainnya yang kebagian mutasi ialah Brigjen Ferdy Sambo yang kini masih menjabat sebagai Dirtipidum Bareskrim Polri. Dia dipromosikan menjadi Kadiv Propam Polri. Selanjutnya, Irjen Albertus Rachmad Wibowo yang sebelumnya menjabat sebagai Widyaiswara Kepolisian Utama Lemdiklat, dia diangkat menjadi Kapolda Jambi menggantikan Irjen Firman Shantyabudi yang ditunjuk menjadi Aslog Kapolri. Sebelum pengumuman pergantian Kapolda Metro hingga Kapolda Jawa Barat, Jenderal Idham Azis sempat dipanggil Presiden Joko Widodo (Jokowi). Perihal panggilan Jokowi untuk Kapolri Jenderal Idham Azis ini terungkap dalam konferensi pers Menko Polhukam Mahfud Md, Senin (16/11) siang kemarin. Mahfud Md saat itu hendak menyampaikan sikap resmi pemerintah soal kerumunan akibat acara Habib Rizieq Syihab. Ketua FPI Kota Depok, Agus Rahmat.   Sebelum konferensi pers, Mahfud Md menyapa para pejabat negara yang ikut menemaninya. Tak ada Kapolri Jenderal Idham Azis dalam rombongan yang menemani Mahfud Md karena tengah dipanggil Jokowi. "Saya didampingi oleh Panglima TNI Bapak Jenderal Hadi Tjahjanto. Lalu di sebelah kiri saya ini Wakapolri Komisaris Jenderal Gatot Eddy karena Pak Kapolri sedang ada tugas lain dipanggil Presiden," kata Mahfud Md sebelum lanjut menyapa Ka-BIN Budi Gunawan hingga Kepala Satgas COVID-19 Doni Monardo. Sore harinya, Mabes Polri mengumumkan pergantian posisi sejumlah Kepala Kepolisian Daerah. Dua Polda yang mengalami pergantian pemimpin adalah Polda Metro Jaya dan Polda Jawa Barat.(cr3/net) Jurnalis : Putri Disa Editor : Pebri Mulya

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X