RADARDEPOK.COM - Masyarakat tengah menantikan pengumuman resmi pemerintah tentang libur akhir tahun dan cuti bersama 2020 yang rencananya akan dikurangi Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Tentunya perubahan atau revisi libur panjang akhir tahun 2020 dan cuti bersama akan berdampak pada rencana liburan masyarakat yang kebanyakan telah direncakanan jauh-jauh hari.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Wishnutama Kusubandio menyebutkan jika di Bali, khususnya Benoa, tingkat pemesanan sejumlah hotel sampai Desember 2020 sudah mencapai 80 persen.
Sementara di Nusa Dua, pemesanan sudah mencapai sekitar 40 persen dan kemungkinan akan terus meningkat.
Survei dari biro perjalanan juga menyebutkan, 75 persen masyarakat Indonesia berencana untuk melakukan traveling pada akhir tahun 2020. Survei tersebut dilakukan kepada 1.490 pelanggan di seluruh Indonesia pada 9 - 16 November 2020.
"Dari survei ini kita bisa melihat bahwa kepercayaan diri masyarakat untuk kembali bepergian sudah mulai meningkat,” kata Corporate Communications Manager Pegipegi, Busyra Oryza.
“Hal ini ditunjang dengan infrastruktur di destinasi wisata yang sudah menyediakan dan menerapkan protokol kesehatan hingga membuat masyarakat merasa lebih aman dan nyaman," sambungnya.
Wacana mengenai dikuranginya libur panjang bermula dari pernyataan Menteri Koordinator bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy pada Senin 23 November 2020.
Muhadjir menjelaskan, jika Presiden Jokowi memberikan arahan agar libur panjang akhir tahun dan cuti bersama dievaluasi kembali.
Hal tersebut terkait dengan wabah Covid-19 di Indonesia yang kasusnya makin meningkat.
"Terkait masalah libur cuti bersama akhir tahun, termasuk libur pengganti cuti bersama Hari Raya Idul Fitri, Bapak Presiden berikan arahan supaya ada pengurangan," ujar Muhadjir
Presiden meminta Menko PMK membuat rapat koordinasi dengan sejumlah kementrian terkait guna membahas revisi libur akhir tahun 2020 dan cuti bersama.
Rencana pengurangan libur akhir tahun ini juga disepakati oleh beberapa pihak, salah satunya adalah Gubernur Jawa barat Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil mengusulkan jika liburanakhir tahun 2020 ini dipersingkat.
"Kalau saya cenderung mengusulkan (libur panjang akhir tahun) dikurangi (harinya)," kata Kang Emil saat mengikuti forum diskusi bersama pimpinan redaksi media massa, di Ahadiat Hotel, Kota Bandung, Sabtu 28 November 2020.
Sementara itu, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Tjahjo Kumolo juga menyebutkan jika akan ada rapat mengenai perubahan cuti bersama dan libur akhir tahun 2020 ini pada hari Jumat.
"Rapat Menko PMK Jumat pagi. Langsung diumumkan oleh Menko PMK," katanya.
Meski demikian, sampai berita ini diterbitkan pada Selasa 1 Desember 2020 pagi, belum ada pengumuman resmi mengenai revisi libur akhir tahun dan cuti bersama 2020.
Presiden baru mengumukan mengenai libur bersama tanggal 9 Desember 2020. Libur pada 9 Desember 2020 berkaitan dengan Pilkada Serentak yang dilangsungkan di berbagai tempat. (rd/net)Editor : Pebri Mulya