ILUSTRASI
RADARDEPOK.COM, BANDUNG - Selama pandemi virus Korona (Covid-19), Jumlah pengangguran di Jawa Barat alami kenaikan sebesar 30 persen.
Dua kota yang menjadi penumbang angka pengangguran paling banyak adalah Kota Depok, Cimahi, dan Kabupaten Bogor.
Hal itu dibeberkan Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Jabar, Uu Ruzhanul Ulum.
“Dengan adanya PSBB dari hasil tim pemulihan ekonomi, pengangguran meningkat sampai 30 persen. Beberapa daerah yang banyak menyumbang angka pengangguran yaitu Kota Cimahi, Depok dan Kabupaten Bogor, karena memang mungkin ekonominya sedikit menurun sehingga ada PHK,” katanya.
Menurut Uu, memang yang menyebabkan buruknya perekonomian adalah PSBB. Oleh karena itu, dia berharap kepada masyarakat untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan.
Karena kalau hal itu tidak dilaksanakan akan terjadi peningkatan yang sangat luar biasa dan terjadi PSBB kembali dan ekonomi akan terus turun.
“Untuk pemulihan ekonomi Alhamdulillah ekonomi Jawa Barat hari ini sudah bergerak kembali sampai 2% lebih karena sebelum kita covid Jawa Barat peningkatan ekonominya 5,8% melebihi perkembangan ekonomi nasional Tetapi setelah kopi terjun bebas minus 5 lebih dan apabila hari ini sudah naik kembali sudah di atas 2% . Kemudian juga perlu kami sampaikan bahwa ekonomi Jawa Barat ini gerakannya 40% ada di industri jadi industri Alhamdulillah hari ini sudah mulai menggeliat sehingga 40% ini sudah bisa diartikan bergerak kembali dan sampaikan bahwa 28% ekspor nasional adalah berasal dari Jabar,” ucap dia.
ILUSTRASI
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja (Kadisnaker) Jawa Barat, Rachmat Taufik Garsadi mengatakan. dala, release BPS Jabar per Agustus ada tambahan 600 ribuan dari asalnya 1,76 juta menjadi 2,4 jutaan. Sementara yang by name by adress yang tercatat di Disnaker ada 110 ribu yang terdampak.
“Memang yang banyak meningkat pengangguran ada di Kabupaten Bogor lebih dari 5 %, lainya rata-rata bertambah antara 1 - 3 persen dibandingkan release BPS per Februari 2020,” ucap dia.
Adapun solusi yang sudah dilakukan, antara lain mendorong usaha mandiri.
“Kita latih di BLK mandiri kemudian kerjasama dengan pihak perbankan untuk mendapat KUR, mendorong masyarakat desa/bumdes melalui usaha pengolahan, meningkatkan kompetensi pencari kerja di BLK kompetensi, mendorong LPK untuk bisa bekerjàsama dalam program kartu prakerja dan lainnya,” ujar dia. (rd/net)
Editor : Pebri Mulya
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:27 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 13:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:00 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:00 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 18:26 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 18:06 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 07:00 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 06:30 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 06:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 22:41 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 15:10 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:30 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 07:30 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 07:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 06:00 WIB
Selasa, 16 Desember 2025 | 20:14 WIB