Senin, 22 Desember 2025

Gubernur-Walikota Depok : Vaksin Adalah Harapan Penanganan Korona

- Kamis, 14 Januari 2021 | 09:39 WIB
INSPEKSI : Walikota Depok, Mohammad Idris mengecek kesiapan dan simulasi vaksin Covid-19 di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RS UI), Selasa (12/01). FOTO : ISTIMEWA   RADARDEPOK.COM, DEPOK - Hari ini bila tak ada aral melintang Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, meluncurkan vaksinasi Virus Korona (Covid-19). Yang pertama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda)  menjadi salah satu peserta pertama disuntik vaksin Sinovac. Walikota Depok, Mohammad Idris mengatakan, secara simbolis Pemkot Depok siap melaksanakan vaksinasi di Rumah Sakit (RS) Universitas Indonesia (UI), sebagai lokasi penunjukan. Menurutnya, salah satu persyaratan penerima vaksin yaitu calon peserta belum pernah terkonfirmasi positif Covid-19. “Saya tidak bisa menerima vaksin, karena pernah terkena Covid-19. Bukan hanya yang pernah positif, beberapa kondisi kesehatan juga menjadi penyebab tidak bisanya seseorang menerima vaksin ini,” kata Mohammad Idris, kepada Harian Radar Depok. Walikota pernah dinyatakan Positif Covid-19 pada 25 November 2020 dengan katagori Orang Tanpa Gejala (OTG). Dia menjalani perawatan selama sepekan, hal itu yang mendasari dia tidak menjadi peserta penerima vaksin. Idris menjelaskan, ada 16 pertanyaan yang akan diberikan petugas vaksinasi untuk calon penerima vaksin. Selain itu akan dilakukan screening lebih dulu, mulai dari tensi hingga penyakit bawaan atau cormobid. "Nantinya akan ditanya semua sebelum disuntikkan vaksin. Sebenarnya saya ingin karena untuk menguatkan tubuh dari Covid-19," jelasnya. Meski tidak menjadi penerima vaksin, namun dirinya tetap memastikan semua kelengkapan pendukung sudah siap. Dengan begitu, ketika hari pelaksanaan bisa dilakukan dengan baik. “Lokasi vaksin untuk tahap awal adalah di RS UI. Selanjutnya akan ada di tempat lain di RS swasta yang ditunjuk dan juga puskesmas," tegasnya. Terpisah, Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil menyebut, Vaksin Sinovac telah mendapatkan izin penggunaan darurat (EUA) dan telah ditetapkan halal untuk digunakan di Indonesia. Sehingga, penyuntikan vaksin Covid-19 tersebut dapat dilakukan. Pada Rabu, 13 Januari 2021, vaksinasi akan dimulai. Tetapi, terkait vaksin, terdapat dua respon masyarakat terhadap berita vaksin tersebut. Pertama, yaitu masyarakat yang merespon dengan rasional, berpikir ilmiah, dan juga berpikir yang baik terkait vaksin.   https://www.youtube.com/watch?v=URV9_CZNyr8 INSPEKSI : Walikota Depok, Mohammad Idris mengecek kesiapan dan simulasi vaksin Covid-19 di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RS UI), Selasa (12/01). FOTO : ISTIMEWA   Kedua, masyarakat yang merespon dengan emosional atau yang tidak percaya terhadap vaksin. Seperti yang kita ketahui yang merespon vaksin selalu terbagi dua, ujar Emil -sapaan Ridwan Kamil- dalam akun instagramnya. Ada yang merespon dengan rasional, berpikir ilmiah, berpikir yang baik. Ada juga yang merespon dengan emosional, merespon irasional, tidak percaya, tidak mau dan sebagainya. Emil menjelaskan, penyebab masyarakat merespon dengan irasional, yaitu karena bertanya bukan pada ahlinya. Selain itu, karena terprovokasi oleh orang lain dan juga karena menjadi korban Hoaks di media sosial. Sedangkan yang merespon secara rasional disebabkan, karena mereka menanyakan langsung kepada ahlinya. Dalam unggahan videonya juga, Emil menunjukan video animasi bagaimana vaksin bekerja membentuk antibodi. Sehingga hal itu yang menjadi harapan kenapa vaksin digunakan untuk penanganan pandemi Covid-19. Diketahui sebelumnya, penyuntikan vaksin Sinovac akan dilakukan pada hari ini. Presiden Joko Widodo akan menjadi yang pertama divaksin. Dimulainya program vaksinasi Covid-19 ini menjadi harapan untuk mengakhiri pandemi Covid-19 di Indonesia. (rd/hmi)   Jurnalis : Fahmi Akbar Editor : Pebri Mulya     https://www.youtube.com/watch?v=URV9_CZNyr8

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X