Senin, 22 Desember 2025

Semua Daerah di Jawa Barat Rawan Bencana, 15 Diantaranya Kategori Tinggi

- Minggu, 17 Januari 2021 | 11:43 WIB
Longsor yang terjadi di kawasan Sumedang beberapa hari lalu.   RADARDEPOK.COM - Semua kota dan kabupaten di Jawa Barat (Jabar) di musim hujan sekarang ini, menjadi rawan bencana alam seperti banjir dan longsor. Dari 27 kota dan kabupaten yang ada di 'Tanah Pasundan', kawasan Garut menjadi daerah paling rawan bencana. Diketahui, dalam satu bulan terakhir, terjadi beberapa bencana alam yang melanda sejumlah daerah di Jabar. Seperti banjir bandang di Cicurug dan longsor di Kecamatan Geger Bitung, Kabupaten Sukabumi. Banjir di Bandung Raya, dan tanah longsor di Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang. "Ada 15 kabupaten/kota di antaranya tergolong berisiko tinggi. Sedangkan 12 kabupaten dan kota lainnya kategori sedang. Jadi, semuanya rawan bencana. Karena itu, warga diimbau waspada," Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar Dani Ramdan di Bandung, Sabtu (16/01). Secara umum, ujar Dani, kabupaten dan kota di Jabar, dari wilayah tengah hingga selatan, rawan bencana tanah longsor. Sedangkan dari wilayah tengah hingga utara, rawan banjir. "Umumnya seperti itu. Meski tidak menutup kemungkinan banjir terjadi di wilayah rawan longsor dan sebaliknya," ujarnya Menurut Dani, hal tersebut dikarena togografi wilayah Jabar yang merupakan kawasan perbukitan sehingga rentan terjadi pergerakan tanah dan banjir. Selain itu, historis perencanaan pun menjadi indikator lain yang menunjukkan Jabar sebagai provinsi rawan bencana. "Bahkan, dalam peta bencana yang disusun BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), Kabupaten Garut rangking pertama nasional kabupaten paling rawan bencana," tutur Dani. Dia mengatakan, dalam mengatasi potensi bencana di Jawa Barat, Pemprov Jabar pun telah melakukan upaya-upaya mitigasi, baik struktural maupun non-struktural.  Mitigasi struktural seperti pembangunan bendungan, normalisasi sungai, hingga dinding penahan tebing, dilakukan oleh instansi terkait, serta Dinas Pekerjaan Umum (PU) Jabar.   https://www.youtube.com/watch?v=udMT-P4EZ5Q Longsor yang terjadi di kawasan Sumedang beberapa hari lalu.   "Adapun BPBD mengerjakan upaya mitigasi non-struktural, mulai dari penyusunan peta rawan bencana hingga upaya penanggulangan pascabencana," katanya. Provinsi Jabar, ujar Dani, telah memiliki peta rawan bencana hingga tingkat desa. Sehingga, masing-masing desa di Jabar yang jumlahnya hampir 6.000 telah memiliki peta rawan bencana, termasuk upaya mitigasi dan rencana aksi pascabencana. "Peta rawan bencana hingga tingkat desa tersebut tinggal ditindaklanjuti hingga tingkat RW dan RT untuk memudahkan upaya antisipasi, termasuk penanganan pascabencana," ujar Dani. Dani menuturkan, Pemprov Jabar pun masih menetapkan status Siaga 1 seiring tingginya intensitas hujan yang diprediksi bakal terjadi hingga Mei 2021. "Kita (Jawa Barat) masih berada dalam status Siaga 1 hingga akhir Mei nanti. Kami mengimbau masyarakat selalu waspada terhadap berbagai potensi bencana," ucapnya. (rd/net)   Editor : Pebri Mulya     https://www.youtube.com/watch?v=udMT-P4EZ5Q

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X