Senin, 22 Desember 2025

Malaysia Khawatir dengan Perkembangan Industri Indonesia

- Rabu, 27 Januari 2021 | 16:47 WIB
ILUSTRASI   RADARDEPOK.COM, JAKARTA - Perkembangan industri keramik di Indonesia membuat Malaysia kian khawatir. Pada tahun ini industri keramik menargetkan tambahan utilisasi mencapai 20%. "Tahun 2021, kami memproyeksi utilisasi kapasitas produksi berkisar di level 74-75 persen, meningkat dibanding tahun 2020 yang sebesar 56 persen dan tahun 2019 sebesar 65 persen," kata Ketua Umum Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) Edy Suyanto. Meningkatnya utilisasi industri, tentunya akan semakin besarnya produk yang di ekspor, termasuk ke Malaysia. Produk keramik Indonesia sudah bikin resah industri keramik dalam negeri Malaysia karena sangat bersaing di pasar. Bahkan, Kementerian Perdagangan Internasional dan Industri Malaysia (MITI) sempat melakukan penyelidikan tindakan pengamanan (safeguard) atas produk keramik (ceramic floor and wall tiles) demi mengintervensinya. Namun penyelidikan itu dihentikan pada pada 11 Januari 2021. Produk keramik yang terbebas dari pengenaan safeguard tersebut ada dalam kelompok pos tarif/HS code 6907.21.21, 6907.21.23, 6907.21.91, 6907.21.93, 6907.22.11, 6907.22.13, 6907.22.91, 6907.22.93, 6907.23.11, 6907.23.13, 6907.23.91, dan 6907.23.93. Pihak industri keramik Malaysia mengklaim bahwa terjadi lonjakan keramik impor yang menyebabkan kerugian atau ancaman kerugian bagi industri keramik dalam negeri. Penyelidikan dilakukan mulai September 2020 berdasarkan petisi dari Federation of Malaysian Manufacturers - Malaysian Ceramic Industry Group. Dalam penyelidikan tersebut, Otoritas Malaysia tidak dapat menemukan bukti-bukti yang mendukung klaim industri keramik Malaysia tersebut. Penyelidikan kemudian diterminasi dan tanpa penerapan bea masuk tindakan pengamanan sementara (BMTPS). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia ke Malaysia untuk produk keramik yang diselidiki adalah sebesar USD 7,12 juta pada 2019. Nilai tersebut menurun 27,21 persen dibandingkan 2018 yang tercatat sebesar USD 9,78 juta.   https://youtu.be/ORwoy5YvUKk ILUSTRASI   Sementara, selama periode Januari-November 2020, Indonesia berhasil membukukan nilai ekspor sebesar USD 8,35 juta atau meningkat 24,41 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya dengan nilai ekspor USD 6,71 juta. Sadar akan besarnya industri ini, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menyebut ada keuntungan bagi Indonesia karena adanya ketersediaan sumber daya alam yang dijadikan bahan baku, tersebar di sejumlah daerah. "Secara kapasitas dan kemampuan, industri keramik kita telah mampu memenuhi kebutuhan nasional. Namun, kami juga terus mendorong pemanfaatan teknologi modern guna menciptakan produk yang inovatif dan kompetitif," katanya. (rd/net)   Editor : Pebri Mulya     https://youtu.be/ORwoy5YvUKk

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X