RADARDEPOK.COM, JAKARTA - Selain vaksin Sinovac asal Tiongkok, dalam waktu dekat pemerintah juga akan menghadirkan empat varian vaksin virus Korona (Covid-19) yang diproduksi oleh perusahaan lain. Menteri Luar (Menlu) Negeri Retno Marsudi mengatakan, saat ini pemerintah telah melakukan pembicaraan dengan pihak Pfizer dan Moderna agar bisa mengamankan akses pasokan kedua vaksin tersebut. "Kehadiran Pfizer dan Moderna ke Tanah Air merupakan bentuk pendekatan diplomasi vaksin jangka pendek. Pemerintah juga akan mengamankan pasokan vaksin AstraZeneca dan Novavax," ujar Retno. Selain menghadirkan empat vaksin tersebut, Retno juga menjelaskan dalam pendekatan jangka panjang Indonesia terus menjalin kerja sama multilateral penerima COVAX Facility yang dikelola oleh WHO, GAVI, dan CEPI. Dalam kerja sama multilateral tersebut, bersama dengan 92 negara lain yang tergabung sebagai negara penghasilan rendah dan menengah berhak mendapatkan fasilitas vaksin gratis dari COVAX-AMC. "Indonesia akan menerima vaksin gratis sebesar 3 hingga 20% jumlah penduduk, masih terus dibahas di Jenewa," ujarnya. Sedangkan untuk WNI yang ada di luar negeri, pemerintah telah melakukan pendekatan kepada pemerintah negara setempat. Kebijakan akan ikut dari negara setempat. "Kita sudah melakukan pendekatan agar masyarakat kita di sana dapat diperhatikan," ungkapnya. Vaksin Pfizer dinilai sebagai salah satu yang memiliki nilai kemanjuran hingga mencapai hampir 95%. Vaksin ini juga sudah mengantongi izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) untuk Otorisasi Penggunaan Darurat (EUA). Pemerintah Indonesia sedang melakukan finalisasi kontrak dengan Pfizer agar bisa melengkapi kontrak menjadi 329 juta dosis. (rd/net)   Editor : Pebri Mulya     https://youtu.be/ORwoy5YvUKk