Gubernur Jawa Barat, ridwan kamil.
RADARDEPOK.COM, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat (Jabar), ridwan kamil meminta warga yang terinfeksi virus korona (Covid-19) menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.Hal ini ditujukan untuk kepala daerah baik kabupaten ataupun kota di provinsi untuk tidak membiarkan hal tersebut. Karena menurut Kang Emil-sapaannya- karantina mandiri justru menjadi akar muasal penularan klaster keluarga masif terjadi di Jabar."Sebisa mungkin kalau bisa tidak boleh ada karantina di rumah ya. Karena hasil kajian, karantina di rumah itu sumber klaster keluarga, karena rumah-rumahnya berdempetan, kecil-kecil, bercampur," tutur Emil, Senin (1/2).Sebagai solusi atas masalah tersebut, Emil pun meminta kepala daerah memanfaatkan gedung-gedung atau bangunan milik negara sebagai tempat karantina. Dengan begitu, ia berharap masyarakat yang terpapar Covid-19 menerima perawatan dan pengobatan secara maksimal."Nanti fasilitas hotel itu dibayar oleh BNPB. Pasti kan butuh perawat, nah perawatnya dibayar oleh Kemenkes, kira-kira begitu," jelas dia lagi.Emil juga mengungkapkan, puskesmas sebagai lini terbawah fasilitas kesehatan dalam penanganan pandemi ini akan dimaksimalkan perannya oleh Pemprov Jabar. Sehingga warga yang terpapar Covid-19 namun termasuk Orang Tanpa Gejala (OTG) dapat menerima pengobatan sejak dini dan mengantisipasi kondisi yang memburuk.Langkah itu juga diharapkan dapat melandaikan jumlah keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di sejumlah rumah sakit (RS) yang hampir penuh. Emil menyebut strategi pemanfaatan Puskesmas itu telah diterapkan di Thailand dan Vietnam yang kini dinilai berhasil melandaikan kasus Covid-19 di negaranya."Makanya lebih sehat betul karena dilayaninya lebih dekat, lebih cepat lebih baik lagi," tutur Emil.
https://youtu.be/Z3jWj3e3LqQ
Gubernur Jawa Barat, ridwan kamil.
Selain itu, Emil pun mengatakan tengah merancang sebuah program bertajuk Puskesmas Terpadu dan Juara (Puspa). Program itu nantinya fokus pada rekrutmen 500 orang untuk disebar ke 100 Puskesmas di Jawa Barat.Dengan penambahan masing-masing lima orang di setiap Puskesmas, Emil berharap penelusuran kontak kasus Covid-19 dapat terealisasi dengan baik, sesuai target WHO 1:30 pelacakan.Sebetulnya Emil berharap programnya itu dapat diterapkan di sekitar total 1.060 Puskesmas di Jawa Barat. Hanya saja menurut dia, anggaran menjadi masalah utama pelaksanaan program. (rd/net)Editor : Pebri Mulya
https://youtu.be/Z3jWj3e3LqQ