Senin, 22 Desember 2025

Dituding Akan Ambil Alih Partai Demokrat, Berikut Jawaban Moeldoko

- Selasa, 2 Februari 2021 | 13:23 WIB
Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko.   RADARDEPOK.COM, JAKARTA - Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko, dianggap orang yang akan mengambil alih tampuk kepemimpinan Partai Demokrat dari tangan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY. Hal itu diutarakan Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra. Dalam pernyataannya, Herzaky mengatakan, mantan Panglima TNI tersebut telah menemui sejumlah pimpinan Partai Demokrat dari mulai tingkat pusat hingga daerah. Pertemuan tersebut, kata Herzaky, terungkap berdasarkan kesaksian dan BAP sejumlah pimpinan tingkat pusat dan daerah setelah dipertemukan dengan Moeldoko yang ingin mengambil alih kepemimpinan partai secara inkonstitusional. Adapun tujuan Moeldoko mengambil alih partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu disebut Herzaky untuk kepentingan pencalonan pemilihan presiden 2024. “Mereka dipertemukan langsung dengan KSP Moeldoko yang ingin mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat secara inkonstitusional untuk kepentingan pencapresan 2024,” kata Herzaky Menurut Herzaky, tindakan Moeldoko yang hendak mengambil alih Partai Demokrat merupakan penyalahgunaan kekuasaan dengan cara mencatut nama Presiden Joko Widodo (Jokowi).)+4 Terkait pencatutan nama, Partai Demokrat sudah mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi untuk meminta klarifikasi.  Sampai saat ini, Partai Demokrat masih menunggu respons Presiden Jokowi untuk menjawab polemik upaya pengambilalihan Partai Demokrat.   https://youtu.be/xFiZpgoQpFY Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko.   Berdasarkan informasi yang diterima Herzaky, Presiden Jokowi sudah membaca surat yang dikirimkan Partai Demokrat tersebut. “Ini bukan soal Demokrat melawan Istana, atau biru melawan merah. Ini soal penyalahgunaan kekuasaan dengan mencatut nama Presiden,” ujar dia. Politikus Partai Demokrat, Andi Arief, mengatakan bahwa Moeldoko adalah sosok lingkaran Jokowi yang hendak mengkudeta AHY dari Ketua Umum Partai Demokrat. "Banyak yang bertanya siapa orang dekat Pak Jokowi yang mau mengambil alih kepemimpinan AHY di demokrat, jawaban saya KSP Moeldoko,” ucap Andi Arief melalui akun Twitter pribadinya.  Andi pun menjelaskan alasan AHY berkirim surat kepada Presiden Jokowi terkait polemik ini. Itu karena Moeldoko mencatut nama Presiden Jokowi dalam upayanya mengambil alih Partai Demokrat. “Kenapa AHY berkirim surat ke Pak Jokowi, karena saat mempersiapkan pengambilalihan menyatakan dapat restu Pak Jokowi,” ujar Andi Arief. Moeldoko pun angkat bicara atas tudingan tersebut. Ia mengatakan, sebetulnya tidak mau mengomentari isu tersebut. Namun demikian, Moeldoko mengaku tidak ingin isu tersebut berlarut-larut dan mengaitkannya dengan Presiden Jokowi dan Istana Kepresidenan. "Dalam hal ini, saya mengingatkan jangan dikit-dikit Istana, dan jangan ganggu Pak Jokowi karena beliau tidak tahu sama sekali, enggak tahu apa-apa dalam isu ini. Jadi itu urusan saya, Moeldoko ini bukan selaku KSP," kata Moeldoko.   https://youtu.be/xFiZpgoQpFY Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko.   Lebih lanjut, Moeldoko mengatakan jika dirinya kerap didatangi tamu, termasuk beberapa kader partai Demokrat. Para tamunya itu menyampaikan terkait kondisi internal Partai Demokrat. Saat mereka bercerita tentang kondisi internal Partai Demokrat, Moeldoko mengaku hanya mendengarkannya saja tanpa memberi masukan atau pun saran. Namun, Moeldoko juga mengaku prihatin atas kondisi tersebut. "Berikutnya pada curhat tentang situasi yang dihadapi, ya gua dengerin aja, berikutnya ya dengerin aja. Saya sih sebenernya prihatin lihat situasi itu, karena saya bagian yang mencintai Demokrat," ucap Moeldoko. Moeldoko menambahkan, tudingan terhadap dirinya yang akan mengambil alih Partai Demokrat, itu muncul karena tersebarnya beberapa foto dirinya bersama kader Demokrat.  "Mungkin dasarnya foto-foto. Orang dari Indonesia Timur dari mana-mana datang ke sini pengen foto sama gua, sama saya, ya saya terima aja, apa susahnya," kata Moeldoko. (rd/net)   Editor : Pebri Mulya     https://youtu.be/xFiZpgoQpFY

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X