Oleh: KH Mohammad Idris (Walikota Depok)   Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh, Para soimin dan soimat, khususnya warga Kota Depok yang saya cintai. Banyak sekali istilah di bulan Ramadan. Antaralain istilah yang sangat populer, yaitu Takwa. Karena memang tercantum dalam salah satu ayat paragraf, ayat-ayat puasa. La'allakum Tattaqun, namun tidak sedikit di antara kita yang memahami takwa secara parsial. Ternyata Allah SWT ketika mengungkap kata takwa dalam Alquran, Surat Al-Baqarah Ayat 183, mempunyai makna yang sangat dalam. Secara etimologis, kata takwa adalah bahasa arab yang berasal dari tiga huruf, yang semuanya mempunyai makna yang sangat mendalam. Yaitu qaf, wau, dan ya. Banyak sekali ulama yang mendifinisikan takwa dengan berbagai ungkapan kalimat. Antara lain, Sayyidina Umar bin Khattab Radiallahuanhu mendifinisakan takwa adalah berjalan di tengah hutan dengan hati-hati. Beliau bertanya kepada seorang sahabat yang bernama Sayyidina Ubay, lalu dia bertanya kembali apakah engkau pernah berjalan di tengah hutan? Kata beliau pernah. Lalu ditanya lagi, lalu apa yang engkau lakukan? Tentunya berjalan dengan hati-hati, itulah hakekat takwa. Lalu Sayyidina Umar mendefinisikan takwa berjalan di tengah hutan dengan hati-hati. Sementara, Sayyidina Ali bin Abi Tolib mendefinisikan takwa adalah takut kepada Al Jalil, yaitu Allah swt mengamalkan Al-Quran dan juga mempersiapkan untuk hari esok atau hari kiamat. Ada juga yang mendefinisikan takwa yaitu menjalankan perintah Allah dan menjauhi segala larangannya, itulah takwa. Untuk itulah segala perbuatan yang memang arahan-arahan perintah Allah dan semua larangan serta yang tidak disukai oleh Baginda Rasul merupakan tujuan dari ibadah di bulan Ramadan. Mudah-mudahan Allah SWT memberikan kemudahan kepada kita semuanya, untuk mengamalkan ibadah-ibadah dan ritual di bulan Ramadan, sehingga kita menjadi hambanya yang bertakwa. (rd/dis)   Jurnalis: Putri Disa Editor: M. Agung HR