Minggu, 21 Desember 2025

Pemkab Sumedang Keberatan dengan Biaya Tipping Fee di Legok Nangka

- Senin, 7 Juni 2021 | 07:46 WIB
RADARDEPOK.COM, SUMEDANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang mempertanyakan terkait mahalnya biaya pembuangan sampah di Legok Nangka hingga kebijakan lainnya, yang disampaikan dalam rapat panitia khusus (pansus) tentang Tempat Pembuangan dan Pengolahan Akhir Sampah (TPPAS) Legok Nangka ke Kabupaten Sumedang. Anggota Pansus II dari Fraksi PKS, Asep Arwin Kotsara mengatakan, Pemkab Sumedang sangat mendukung masalah sampah, bahkan sesuai dengan arahan yang disampaikan arahan bupati, sepertiga atau setengah sampah harus bisa diatasi di tingkat rumah tangga, RT, RW. “Hasil data, 60% produksi sampah berasal dari rumah tangga,” tuturnya. Sedangkan jumlah penduduk di Kabupaten Sumedang, ada 1.152.400 jiwa, dengan luas area 155.872 hektare. “Yang terdiri dari 26 kecamatan, 227 desa, serta tujuh kelurahan,” jelasnya. Sampai saat ini, sudah ada dua tempat pengolahan sampah. Yang pertama di Cibeurem dengan luas 11 hektare dan yang kedua di Cicurug dengan luas 5,7 hektare metode  Sanitary Landfill. “Pengolahan sampah di Cibeurem per tonnya adalah Rp127.016 dan di Cicurug Rp110.500 per ton,” sambungnya. Maka dari itu, dengan adanya TPPAS Legok Nangka, Kabupaten Sumedang dibatasi pengiriman sampahnya hanya sebesar 28-32 ton per hari. Kabupaten Sumedang mempertanyakan tipping fee yang selama ini hanya Rp1,3 miliar, tetapi sekarang menjadi jauh lebih mahal, yaitu Rp4 miliar. “Pemkab Sumedang merasa keberatan dengan tipping fee yang besar dengan selisi Rp2,7 miliar dari sebelumnya,” jelasnya. Kemudian, masalah transportasi truk dan SDM yang ada. Diketahui, saat ini total truk yang ada hanya sebanyak 14 truk, dengan jumlah truk yang sehat hanya sebanyak empat unit. “Maka kami meminta untuk peremajaan truk. Dan adanya penambahan armada, karena dengan jumlah sampah per hari 437 ton akan kurang untuk pengangkutan sampahnya,” terangnya. Sedangkan, dengan adanya kebijakan adanya pemilahan sampah sebelum ke TPPAS Legok Nangka, akan membutuhkan waktu pemilahan yang lama dan berhari-hari. Sehingga, nantinya akan menyebabkan bau busuk. Seperti diketahui, saat ini total pasukan oranye ada sebanyak 174 personel dengan tambahan 88 personel yang sudah tua, dengan toyal 262 orang. “Jumlah ini sangat kurang, kemudian akan memberatkan APBD dari segi honor mereka,” pungkasnya. (rd/dis)   Jurnalis : Putri Disa Editor : Pebri Mulya   https://www.youtube.com/watch?v=bac2JjPWad8

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X