Senin, 22 Desember 2025

Belajar dari Indonesia, Singapura Kini Ragukan Vaksin Sinovac

- Rabu, 30 Juni 2021 | 08:50 WIB
RADARDEPOK.COM - Vaksin Sinovac tidak lagi masuk dalam daftar vaksin virus Korona (Covid-19) yang akan digunakan Pemerintah Singapura. Persetujuan penggunaan untuk vaksinasi secara massal tersebut, belum diberikan otoritas kesehatan setempat, meski jenis vaksin itu telah mendapat izin edar melalui sejumlah klinik swasta pascaizin penggunaan daruratnya disetujui WHO pada awal bulan ini. Direktur Layanan Medis di Kementerian Kesehatan Singapura, Kenneth Mak mengatakan, otoritas kesehatan Singapura, Health Sciences Authority, masih menunggu data kritikal disediakan oleh Sinovac. Data tersebut menjadi dasar yang dibutuhkan otoritas untuk melengkapi jaminan kualitas dan keselamatan dari penggunaan vaksin tersebut kepada warga Singapura. Selain itu, menurut Mak, Kementerian Kesehatan Singapura mencemaskan adanya laporan datang dari negara lain tentang orang-orang yang masih bisa terinfeksi dan sakit bahkan setelah menerima vaksin Sinovac. Satu laporan yang dicupliknya merujuk ke Indonesia, yakni belasan dokter dan tenaga kesehatan yang telah menerima vaksin Sinovac dosis lengkap harus menjalani rawat inap dalam ledakan kasus baru di Kudus, Jawa Tengah. Laporan terbaru dari Indonesia yang diangkat media Singapura untuk mengkaji vaksin Sinovac adalah pengumuman Ikatan Dokter Indonesia bahwa ada sedikitnya 10 dari 26 dokter terinfeksi Covid-19 meninggal sepanjang bulan ini. Kesepuluh dokter telah dipastikan penerima dosis lengkap vaksin Sinovac. Status vaksinasi sebanyak 16 dokter lainnya masih diverifikasi oleh IDI. Laporan dari negara lain adalah sudah munculnya kebutuhan akan suntikan booster hanya enam bulan setelah vaksin Sinovac dosis lengkap diberikan. "Itu membuktikan kalau efikasi setiap vaksin yang berbeda akan sangat bervariasi," kata Mak. Sejumlah studi juga dikutipnya menunjukkan vaksin yang dikembangkan Pfizer-BioNTech dan Moderna--yang digunakan di program vaksinasi nasional Singapura--90 persen efektif mencegah infeksi. Menurut Mak, sedikit saja laporan gejala infeksi yang parah pada mereka yang sudah mendapatkan suntikan dosis lengkap dari vaksin-vaksin yang dikembangkan dengan teknik mRNA itu. Studi lain lagi, kata Mak, mengindikasikan kalau infeksi masih bisa menerobos (vaccine breakthrough) pada orang-orang yang sudah diberikan vaksin Covid-19 dari Cina, termasuk vaksin yang dikembangkan Sinovac. Peluang kejadiannya lebih besar daripada di antara penerima vaksin Pfizer atau Moderna. Mak juga mengingatkan bahwa riset uji klinis tahap 3 dari vaksin Covid-19 buatan Sinovac, CoronaVac, di berbagai negara di dunia melaporkan angka efikasi 50 sampai 84 persen. Ketika WHO mengizinkan penggunaannya secara darurat belum lama ini, badan kesehatan dunia itu bahkan mengatakan vaksin ini hanya 51 persen efektif mencegah infeksi yang bergejala. Vaksin-vaksin dari Cina memang masih dianggap sangat efektif melawan gejala yang berat. Tapi, para ilmuwan memperingatkan kalau negara berkembang yang memilih untuk bergantung kepada vaksin-vaksin itu mungkin akan tertinggal dalam pemulihan dari pandemi. Di Singapura, sebagian warga mulai mendaftar mendapatkan vaksinasi menggunakan vaksin Sinovac melalui 24 klinik swasta sejak akhir pekan lalu. Satu alasan sebagian masyarakat di Singapura antusias memilih vaksin Sinovac adalah karena mereka merupakan warga Cina atau berencana melakukan perjalanan ke Cina. Pemerintahan Cina juga disebut-sebut lebih mengakomodir para pendatang ke negerinya yang telah dituntik vaksin dari negara itu. (rd/net)   Editor : Pebri Mulya   https://www.youtube.com/watch?v=jyqm9p5EC8c

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X