RADARDEPOK.COM - Kota Depok harus kembali bangkit pasca hantaman angin puting beliung, Selasa (22/9) sore. Berdasarkan data, angin ribut itu berhasil menghancurkan ratusan rumah, dengan korban terdampak mencapai 613 jiwa. Data ini masih sementara, sebab petugas gabungan masih terus melakukan pendataan hingga evakuasi.
Kabid Penanggulangan Bencana (PB) Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok, Denny Romulo Hutauruk menerangkan, data sementara yang masuk ada 613 orang terdampak hujan lebat yang disertai angin puting beliung.
"Itu baru data sementar ya, jumlah itu masih dari tujuh kecamatan dari 14 kelurahan, diantaranya kecamatan, Sukmajaya, Limo, Pancoranmas, Cilodong, Tapos," terangnya kepada Harian Radar Depok, Rabu (22/9).
Dia menerangkan, dari seluruh kejadian, ada beberapa yang terdampak besar, seperti Kecamatan Tapos, Kelurahan Cimpaeun, sebanyak 233 jiwa harus terkena dampak hujan deras yang disertai angin kencang.
Selanjutnya, pada Kecamatan Cilodong, di Kelurahan Sukamaju paling terdampak, sebanyak 188 orang menjadi korban dari cuaca ekstrem ini. Lokasinya berada di RW17, RW6, RW8, dan RW24 yang berada di Jalan Haji Dimun.
Bahkan tak kalah terdampak, menyasar pada kawasan yang masuk dalam padat penduduk Kota Depok, yaitu Kecamatan Sukmajaya. Tercatat, kata Denny, ada satu RW yang terkena dampak ini, dan dilingkungan lainnya sebanyak 91 jiwa.
"Kami masih menunggu data yang satu RW ada berapa banyak jiwa. Semua perkembangan masih berlangsung, personel masih di lokasi," ungkapnya.
Lalu, di Kecamatan Pancoranmas, ada sebanyak 27 orang terdampak. Lokasi lainnya yang terdampak di Pancoranmas, seperti Stadion Merpati, Jalan Kartini, Jalan Margonda, Jalan Siliwangi, yang menyebabkan arus lalu lintas macet total usai kejadian.
"Dari seluruh yang masuk ke kami, ada yang pohon tumbang, reklame tumbang, atap, hingga menimpa kendaraan sampai rumah," bebernya.
Bagi masyarakat, yang terdampak dapat mengajukan permohonan bantuan kepada walikota dengan persyaratan, mengajukan surat permohonan bantuan kepada walikota, surat keterangan bencana dari lurah, Surat Pengantar RT/RW, Fotocopy KTP, Fotocopy KK, Foto Jaminan Kesehatan, Bukti Kepemilikan Rumah, Dokumentasi Foto Rumah Terkena Bencana, dan Denah Rumah.
Sementara, terkait rumah yang rusak akibat puting beliung, Staf Penanggulangan Bencana (PB) PMI Depok, Ari Prasetyo menjelaskan, dari data yang ada tercatat 171 rumah rusak berat, yang tersebar di empat kecamatan. Sampai saat ini masih terus ada penambahan data terkait rumah rusak.
"Ini juga masih data sementara. Kami sekaligus assesment sambil suplay bantuan, seperti alat kesehatan dan kebersihan rumah tangga untuk meringkan beban warga terdampak," jelasnya.
Dia membeberkan, dari total keseluruhan rumah yang rusak berat, masing masing tersebar, di Kecamatan Cilodong ada sekitar 20 rumah, di Kecamatan Tapos sebanyak 78 rumah, di Kecamatan Sukmajaya ada 17 rumah, di Kecamaran Limo ada 6 Rumah.
Jika dilihat dari keseluruhan rumah yang rusak berat, ada sebanyak 491 orang yang tersebar di 9 RW dengan jumlah KK sebanyak 138.
Bahkan, ada dua orang kakak beradik menjadi korban pecahan atap rumah tetangganya, Dua orang anak dibawah umur berinisial R (15) dan R (9) yang berdomisili di RW 17 hingga dilarikan ke Rumah Sakit.
"Keduanya di jahit di bagian pelipis, sekarang sudah pulang ke rumahnya. Keduanya berjenis kelamin pria," ungkapnya.
Tak berhenti sampai disana, sebuah mobil yang terparkir senilai Rp250 juta harus rela rusak berat, karena tertimpa pohon dan tembok saat kejadian hujan deras dan angin kencang. Beruntung tidak ada pengemudi di dalamnya. (arn/rd)