RADARDEPOK.COM – Pasti saat menggunakan aplikasi peduli lindungi pasti ada yang terganggu saat scan. Ternyata, permasalahan itu timbul dari tidak selarasnya Nomor Induk Kependudukan (NIK). Tak hanya itu, akibat tak singkronnya NIK menyulitkan warga Depok menerima vaksinasi. Dalam sehari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Depok ada sebanyak 600 pengajuan konsultasi NIK.
Kepala Disdukcapil Kota Depok, Nuraeni Widayatti mengatakan, ajuan konsolidasi NIK ke pusat dan langsung dilakukan update oleh Dukcapil pusat. Tetapi kadang sistem dimasing-masing instansi pengguna tidak langsung update tehadap perubahan data. “Kadang ada yang cepat dan ada pula yang memakan waktu sekitar 3 × 24 jam," ucapnya kepada Harian Radar Depok, Jumat (8/10).
Dia menyebut, dalam setiap harinya ada sekitar 300 hingga 600 ajuan konsol NIK yang diterimanya. "Namun ajuan tersebut bukan karena untuk vaksin saja, itu keseluruhan," jelasnya.
Terpisah, Ketua Komisi A DPRD Depok, Hamzah mengaku, sudah mendapatkan aduan dari masyarakat tentang adanya ketidak selarasan NIK saat ingin melakukan vaksinasi. "Karena sudah ada laporan dari masyarakat, sehingga itu sudah menjadi pembahasan kami agar secepatnya bisa diperbaiki," terangnya.
Hamzah menyebut, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Disdukcapil Kota Depok terkait permasalahan ini. Untuk mengurusnya tidak sulit. "Masyarakat tinggal membawa surat keterangan dari kelurahan untuk ke Disdukcapil, untuk membenarkan data tersebut," tuturnya.
Human eror pada sistem memang hal yang lumrah terjadi, sehingga memang perlu segera diperbaiki. "Biasanya datanya tidak klop, atau kesalahan nomor atau kurang nomor, itu wajar namanya juga sistem," terangnya.
Sementara, warga Meruyung Aep Saepulloh mengaku, hingga saat ini belum melakukan vaksinasi karena adanya kesalahan pada NIK. Dia menyebut, beberapa waktu lalu sudah datang ke lokasi vaksin yang diadakan oleh Polsek setempat. Namun, terpaksa harus pulang lagi karena NIK nya bermasalah. "Mau urus-urus saya belum sempat karena kerja, jadi sampai sekarang belum vaksin," tandasnya. (tul/rd)
Jurnalis : Lutviatul Fauziah
Editor : Fahmi Akbar
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:27 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 13:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:00 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:00 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 18:26 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 18:06 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 07:00 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 06:30 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 06:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 22:41 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 15:10 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:30 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 07:30 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 07:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 06:00 WIB
Selasa, 16 Desember 2025 | 20:14 WIB