RADARDEPOK.COM, LUMAJANG - Tim medis dari Gerakan Anak Negeri (GAN) ikut memeriksa kondisi kesehatan relawan SAR di Posko Induk Erupsi Semeru di Lapangan Candipuro, Kecamatan Candipuro, Lumajang Jawa Timur, Jumat (10/12). Aksi ini dilakukan untuk membantu relawan SAR agar tetap fit selama melakukan evakuasi.
Relawan untuk Semeru dari GAN berangkat dari posko kesehatan di Dusun Sumberwuluh Tengah, Desa Sumneewuluh, Candipuro sekitar pukul 04.30 WIB.
Koordinator Relawan untuk Semeru GAN, Iqbal Muhammad mengatakan, tim sengaja berangkat lebih awal lantaran relawan SAR memulai pergerakannya pagi hari. Sehingga, tim memanfaatkan waktu sebelum mereka berangkat ke lokasi-lokasi evakuasi.
"Alhamdulillah kita diberikan kepercayaan dari Basarnas untuk screening kesehatan relawan SAR, kita diberi tempat di sana. Jadi kita ikut bantu memeriksa kesehatan relawan SAR karena mereka juga bagian yang paling penting, setiap hari bergerak melakukan evakuasi," ujarnya.
Menurutnya, pemeriksaan ini akan terus dilakukan sesuai kebutuhan.
Dua dokter disiagakan untuk memeriksa kesehatan relawan SAR, yakni dr Suparno dan dr Budi Suarman. Selain itu melibatkan empat perawat dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor dan RSUD Kota Bogor serta ahli pijat khas Cimande.
Satu per satu, para relawan memeriksakan kesehatan usai mengikuti apel sebelum berangkat ke lokasi evakuasi. Mereka diperiksa tensi darah hingga ditanya keluhannya seputar kesehatan.
"Kebanyakan batuk, pilek, ispa dan pegal-pegal. Kita tangani sesuai keluhannya," ujar dr Suparno.
Sementara itu, dr Budi Suarman mengatakan, selain memeriksa kesehatan, tim juga menyalurkan vitamin untuk para relawan SAR. Total, tak kurang dari 210 vitamin dibagikan
"Tadi alhamdulillah banyak yang minta dicek. Banyak vitamin juga yang kita salurkan," terang dr Budi.
Usai memeriksa kesehatan di Posko Induk, Relawan untuk Semeru GAN bergerak ke Dusun Sukosari, Desa Sumberwuluh. Di sana, tim juga membuka posko kesehatan di lokasi pengungsian dan di rumah warga terdampak erupsi Gunung Semeru.
Tak kurang dari 60 warga memeriksakan diri. Mayoritas mereka mengeluhkan pegal-pegal dan permasalah ispa.
Selain itu, banyak warga yang juga mendapat pelayanan pijat khas cimande. Tak kurang 20 warga dipijat. "Kebanyakan lansia, pegal-pegal sisa menyelamatkan diri saat erupsi," tandas relawan Cimande, Fathul Khorib. (fin/Metropolitan)
