RADARDEPOK.COM - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, masyarakat Indonesia bisa mendapatkan akses dosis ketiga vaksin Covid-19 (booster) pada Januari 2022.
"Bapak Presiden juga minta kegiatan booster (vaksin Covid-19) dimulai bulan Januari," tegasnya.
Namun, berbeda dari pelaksanaan vaksin di tahun-tahun sebelumnya, berdasarkan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi), vaksin dosis ketiga ini tidak akan seperti sebelumnya yang bersifat gratis. Nantinya akan ada biaya yang dibebankan pada sejumlah kelompok masyarakat.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, masyarakat yang membayar untuk mendapatkan vaksin booster adalah yang di luar penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan.
"Akan terbuka dengan vaksin yang masuk sehingga rakyat mendapatkan booster bisa memilih, yang PBI kita bisa lakukan subsidinya melalui BPJS (Kesehatan)," ungkap Budi.
Baca Juga : Dituntut 14 Tahun, Pembunuh Prajurit TNI di Depok Ngaku Tak Sengaja
Lalu bagaimana rincian harganya?
Budi pernah mengungkapkan diperkirakan harga vaksin booster adalah Rp 100 ribu. Sementara itu lembaga Unicef dalam laporan Vaccine Market Dashboard menampilkan harga per dosis sejumlah vaksin di beberapa negara termasuk Indonesia.
Sinovac, misalnya di Indonesia senilai US$ 13,6 - US$ 17 (Rp 196 ribu - Rp 245 ribu). Sinopharm di beberapa negara harganya mulai dari US$ 9 - US$ 36 (Rp 130 ribu - Rp 520 ribu).
Sementara Pfizer dari US$ 6,75 - US$ 23,15 (Rp 97.600 - Rp 334.750), Novavax US$ 3 - US$ 20,90 (Rp 43 ribu - Rp 302 ribu). Lalu Janssen dari US$ 8,5 hingga US$ 10 (Rp 122 ribu - Rp 144 ribu), dan AstraZeneca harga per dosisnya berkisar US$ 2,19 sampai US$ 7,95 (Rp 31.600 ribu - Rp 114.900).
Sementara itu, penelitian dari Inggris melihat jenis vaksin yang baik untuk dosis booster. Mereka melihat dari tujuh vaksin Oxford-AstraZeneca, Pfizer-BioNTech, Novavax, Johnson & Johnson, Moderna, Valneva dan Curevac.
Dari hasil penelitian, terungkap tidak ada satupun vaksin yang menimbulkan masalah keamanan. Efek samping yang umum dirasakan seperti kelelahan, sakit kepala dan nyeri tempat suntikan.
Seluruh vaksin juga dinyatakan meningkatkan kekebalan saat diberikan 10-12 minggu setelah dosis kedua AstraZeneca diberikan. Sementara enam vaksin, kecuali Valneva, mengalami peningkatan imunitas pada peserta yang mendapatkan dua dosis Pfizer-BioNTech. (rd/net)
Editor : Pebri Mulya
https://www.youtube.com/watch?v=ykgoVYq26HE
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:27 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 13:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:00 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:00 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 18:26 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 18:06 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 07:00 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 06:30 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 06:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 22:41 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 15:10 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:30 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 07:30 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 07:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 06:00 WIB
Selasa, 16 Desember 2025 | 20:14 WIB