RADARDEPOK.COM, DEPOK – Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), terhadap Walikota Bekasi Rahmat Effendi, cukup mencengangkan masyarkat luas.
Pasalnya, saat dilakukan penangkapan di kedaman Rahmat Effendi, komisi anti rasuah ini menemukan sejumlah barang bukti, salah satunya uang senilai Rp3 miliar dalam bentuk cash, dan satu buku rekening berisikan nominal Rp2 miliar.
Uang tersebut diduga kuat hasil suap dari sebuah perusahan jasa kosntruksi milik Lai Bui Min alias Anen. Khawatir Anen juga pernah beraksi di Depok, Radar Depok mencoba mengkonfirmasi sejumlah kepala dinas yang kerap mengadakan lelang atau penunjukkan langsung (PL) kegiatan kosntruksi di Depok, untuk mengetahui apakah Anen pernah mengerjakan proyek di Depok.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok, Citra Indah Yulanti mengatakan, selama bertahun-tahun mengabdi di PUPR Kota Depok, dia tidak pernah mendengar nama kontraktor Lai Bui Min alias Anen.
“Kayaknya gak ada deh nama itu kerja sama kita, dengar namanya aja gak pernah kita,” ucap Citra, Jumat (7/1).
Pernyataan Citra juga dikuatkan Kabid SDA PUPR Kota Depok, Argha Dharma Tubagus. Arga menyatakan jika nama Anen tidak pernah ada dalam catatan kontraktor yang pernah bekerja di bidangnya. “Waktu saya masih Kepala UPT 1 dan 2 PUPR juga gak pernah kenal nama itu,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok, Etty Suryahati, juga mengaku tidak pernah mendengar ada kontraktor bernama Anen yang mengerjakan proyek mereka. “Di DLHK kita gak pernah dengar nama itu,” imbuhnya.
Demikian halnya juga dengan Kadis Perumahan dan Permukiman (Rumkim) Kota Depok, Dudi Mi’raz yang juga mengaku tidak mengenal Anen apalagi ada proyek Rumkim yang dikerjakan Anen.
“Gak kenal, gak pernah ada kontraktor yang kerja bareng sama kita atas nama Anen atau Lai Bui Min,” pungkasnya. (rd/dra)
Jurnalis : Indra Abertnego Siregar
Editor : Junior Williandro
