RADARDEPOK.COM - Polemik pernyataan politisi PDIP, Arteria Dahlan terus menghangat. Kepala daerah hingga ketua PDIP Jabar buka suara memberikan kritik kepada Arteria.
Di Kota Bandung, spanduk bertulis Arteria Dahlan Musuh Orang Sunda terpasang di Jalan Tamansari. Belum diketahui siapa yang memasangnya. Belakangan, spanduk tersebut sudah dicopot lagi. Sementara, berdasarkan pantauan Radar Bandung hingga Rabu malam, satu spanduk yang bertulisan sama masih terpasang di Jalan Dipenegoro tepatnya di depn Gedung DPRD Kota Bandung.
Ini menjadi salah satu indikasi masalah ini terus bereskalasi pasca Arteria meminta Jaksa Agung mencopot Kajati yang menggunakan bahasa Sunda dalam rapat kerja.
Ketua DPD PDIP Jabar, Ono Surono menilai Jaksa Agung tidak perlu memenuhi keinginan Arteria Dahlan untuk memecat Kepala Kejati yang berbicara bahasa Sunda. Ia meyakini, bahasa sunda tidak bertujuan apa-apa dan tidak berlangsung sepanjang rapat.
Di sisi lain, Jawa Barat dan orang Sunda memiliki peran penting dalam sejarah Soekarno saat menciptakan marhaenisme dan upaya memerdekakan Indonesia.
"Abaikan saja permintaan itu (Arteria). Sebagai kader kan harus mengerti Nasionalisme dan Pancasila, Bung Karno menggali Pancasila salah satunya berdasarkan kontemplasi beliau di Bandung, di Jawa Barat, bukan hanya Pancasila, tapi Marhaenisme," ujar dia saat dikonfirmasi, Rabu (19/1).
"Saya sudah melaporkan kondisi ke pimpinan di DPP Partai terkait dengan dinamika yang ada di Jawa Barat," ucapnya.
Kritik keras pun disampaikan kader PDIP lainnya, TB Hassanudin. Ia menyebut koleganya itu kehilangan ruh sebagai kader partai nasionalis. Di sisi lain, pernyataan Arteria tidak mewakili sikap sesama anggota DPR RI.
"Jadi ini menurut hemat saya keluar dari ajaran, murtad dari pakem ideologi partai. Kami (di PDIP) terkenal pluralis, kami partai nasionalis," kata TB Hassanudin saat berbincang dengan budayawan Sunda di Museum Ajip Rosidi, Rabu (18/1).
"Saya sudah bicara langsung dengan Arteria Dahlan dan menyampaikan kekecewaan itu," sambungnya.
Hasanuddin mengaku ada masukan masyarakat agar Arteria dipecat sebagai kader PDI Perjuangan. Namun ia menyerahkan keputusan tersebut kepada pengurus partai.
Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Bandung Yana Mulyana menilai penggunaan bahasa daerah oleh pejabat merupakan sesuatu yang wajar dan harus dihargai.
"Tolong dihargai bahwa kita punya bahasa daerah dan digunakan juga di daerah kita merupakan hal yang wajar," ujar dia.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengimbau Arteria Dahlan meminta maaf. Apa yang disampaikannya sangat melukai dan menyinggung. Apalagi, bahasa daerah ini merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia.
"Jadi saya mengimbau Pak Arteria Dahlan sebaiknya meminta maaf ya kepada masyarakat Sunda di nusantara ini," terang dia.
"Jadi kalau ada yang rasis seperti itu menurut saya harus diingatkan tentunya dengan baik-baik dulu," pungkasnya. (azm/rd)
Editor : Fahmi Akbar