RADARDEPOK.COM - Sedikitnya 2.500 warga Kota Depok menerima vaksin ketiga atau booster di Hotel Bumi Wiyata, Kamis (3/2). Menteri Kesehatan Budi Gunadi dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, datang langsung ke Depok memastikan penerimaan booster serentak di 34 kota serta provinsi.
Kapolri Jenderal, Listyo Sigit Prabowo menjelaskan, ada 2.573 penerima yang akan terima vaksin booster di Depok, dan vaksinasi dilakukan serentak di 34 Kota serta Provinsi. Sigit membeberkan, adapun target untuk vaksin yang digelar serentak sebanyak 1.419.110 dosis. Jumlah itu gabungan untuk menyasar masyarakat yang mendapatkan vaksin dosis satu, dua dan tiga atau booster.
"Di wilayah Depok sendiri khususnya tempat ini 2.500 khusus vaksin ketiga atau booster," kata Sigit dalam tinjauannya.
Ia meminta, untuk akselerasi vaksinasi dipercepat kepada masyarakat lansia hingga anak-anak, hal ini menegingat varian Omicron semakin menjalar di Indonesia. Begitu juga halnya petugas Polri hingga ke RT dan RW untuk membantu melaksanakan akselerasi vaksinasi ini, serta jangan lengah mengingatkan kembali masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan secara ketat.
"Jadi saya minta seluruh masyarakat di Jabodetabek untuk mengikuti vaksin booster, karena meningkatkan imunitas terhadap virus Covid-19 varian Omicron," tegas Sigit.
Tak hanya Jabodetabek, Sigit menekankan, wilayah lain yang ada di Indonesia juga akan dilakukan percepatan vaksin booster, sehingga sosialisasi secara masif harus dilakukan berbagai stakeholder.
Ia berharap, masyarakat dan seluruh stakeholder yang ada untuk tidak abai maupun lengah. Sebab sudah ada korban walaupun jumlahnya jauh. Namun dirinya harus tetap jaga protokol kesehatan, karena komorbid itu masih bisa mengalami fatalitas.
"Ini yang selalu kita ingatkan. Jadi protokol kesehatan, vaksin, yang belum dua kali segera kejar. Yang sudah dua kali, yang akan booster silahkan untuk diikuti di gerai-gerai yang sudah disiapkan," kata Sigit.
Sementara, Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi menerangkan, vaksin serentak ini bentuk langkah antisipasi penyebaran covid 19 yang terus meningkat. "Kita ketahui kalau varian Omicron ini memang telah menyebar ke berbagai negara termasuk di Indonesia, jadi kita harus taat untuk jalani prokes dan vaksinasi," papar Budi.
Dia juga meminta agar masyarakat yang belum terima vaksin untuk segera divaksin. Sebab kasus meninggal akibat covid sekitar 60 persen karena belum terima vaksin.
Bahkan, masyarakat yang terkena gejala berat juga dipicu karena belum menerima vaksin secara lengkap. "Jadi jangan panik ya, yang tepenting itu vaksin dan tetap prokes. Kalau memang gejala ringan, isolasi mandiri dirumah, biar yang gejala berat ditangani rumah sakit," katanya.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto menambahkan, satuan tugas penanganan Covid-19 mengantisipasi kenaikan kasus kenaikan kasus ini, tentu sudah menyiapkan strategi antara lain untuk yang isolasi.
"Artinya bagi warga negara yang positif kami siapkan tempat di Wisma Atlet ini sekarang ada sekitar 8.000 tempat tidur di sana, separuh sudah terisi karena wisma atlet ini juga menerima PPLN," ungkapnya.
Tak hanya itu, kata Suharyanto, pemerintah juga menyiapkan lagi 2.000 tempat tidur di Wisma Atlet Pademangan bagi masyarakat yang terpapar dengan gejala sedang. Sementara ringan dan tak bergejala diharapkan untuk tetap melaksanakan isolasi terpusat.
"Kita akan mengimbau lagi kepada seluruh provinsi, kabupaten atau kota untuk menghidupkan lagi isolasi terpusat yang saat tahun 2021 itu sudah terbentuk. Kami data ada 75 ribu tempat tidur, nah sekarang baru terisi sekitar 1 persen," paparnya.
Sehingga apabila nanti terjadi lonjakan kasus transmisi lokal dan yang terpapar ini bisa dirawat di isolasi terpusat. Kemudian untuk PPLN diberlakukan karantina sekarang lima hari dilaksanakan di beberapa tempat antara lain di rusun nagrak, dan pademangan.
"Itu ada 14 ribu tempat tidur, kalau nanti terjadi pelonjakan, kita sudah siapkan tempat lain antara lain di rusun daan mogot dan rusun penggilingan," ungkapnya.
Dirinya juga menegaskan, agar protokol kesehatan ini harus ditegakkan lagi. Pihak satgas akan minta ke Panglima TNI dan Kapolri untuk kembali menegakkan protokol kesehatan di setiap lokasi, mulai dari desa, kecamataan, para babinsa, para Danramil, Kapolres, Kapolsek, Bhabinkhamtibmas untuk aktif lagi menegakkan prokes karena kenaikan kasus omicron.
Vaksinasi serentak yang digelar Polri berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatab serta Pemerintah Kota Depok menyediakan jenis vaksin Moderna, Astrazeneca, Pfizer. (arn/rd)
Jurnalis : Arnet Kelmanutu
Editor : Fahmi Akbar