RADARDEPOK.COM – Covid-19 di Kota Depok belum juga reda. Pembelajaran Tatap Muka (PTM) masih jalan terus sebanyak 50 persen. Data terakhir, diketahui ada 563 siswa di 45 sekolah yang terpapar virus mematikan tersebut. Selasa (15/2), siswa yang terkena Covid-19 varian Omicron kembali bertambah di jenjang SMA.
Kasi Pengawas Kantor Cabang Dinas (KCD) wilayah II Jawa Barat, Irman Khaeruman menjelaskan, sejauh ini masih ada 16 sekolah SMA yang terpapar Covid-19. "Tidak ada penambahan kasus di sekolah lainnya. Terakhir data di kita ada 16 yang sekolahnya terkonfirmasi Covid-19," ungkapnya kepada Harian Radar Depok, Selasa (15/2).
Dia menegaskan, sampai saat ini memang tidak ada penambahan sekolah yang terpapar. Namun, penambahan kasus di sekolah yang telah terpapar dari waktu sebelumnya ada yang baru. "Hanya ada penambahan kasus saja, untuk sekolah sejauh ini tidak bertambah. Hanya kasusnya bertambah," papar Irman.
Penambahan kasus tersebut, setelah pihak sekolah bersama pemerintah melakukan swab test secara masal. Dan hasilnya ada beberapa yang terpapar Covid-19. Sehingga sekolah tersebut untuk sementara tidak ada aktifitas belajar mengajar.
Namun dipastikan, proses belajar mengajar berlangsung secara online untuk memenuhi kebutuhan materi belajar mengajar para siswa.
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana menyebut, data terakhir Jumat (11/2), sebanyak 563 murid dan tenaga pendidik dari 45 sekolah terkonfirmasi positif.
Dadang mengatakan, setiap sekolah menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas 50 persen. Sebab, Kota Depok saat ini memasuki pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3. "Karena kita dalam posisi level 3 PPKM, sesuai (Surat Keterangan Bersama) SKB 4 menteri dan Inmendagri terapkan sekolah, PTMT 50 persen," sebutnya.
Menurut dia, bagi orangtua murid yang keberatan akan hal tersebut dapat menyampaikannya kepada pihak sekolah. Sehingga, dapat memberlakukan Pembelajarann Jarak Jauh (PJJ).
"Itu diberikan keleluasaan pada orang tua yang keberatan melakukan PTMT 50 persen. Nanti silahkan dikomunikasikan dengan pihak sekolah. Terutama dengan jenjang PAUD dan TK dapat dilakukan secara daring," terang Dadang.
Lebih lanjut, Dadang mengungkapkan, kini tengah melakukan pelacakan kontak erat terhadap beberapa sekolah yang siswa dan tenaga pendidiknya terkonfirmasi positif Covid-19. "Sampai kini kami terus melakukan tracing dan testing di sekolah yang memiliki kasus Covid-19," tegasnya.
Kasus covid 19 di Kota Depok yang masih tetap tinggi, tentunya akan mengancam dunia pendidikan karena PTM sedang berlangsung.
Terpisah, Anggota Komisi D DPRD Kota Depok, Suparyono mengungkapkan, pemerintah tetap menjalankan peraturan PPKM Level 3 yang membatasi PTM sebesar 50 persen.
"Saya pikir tetap dengan aturan ya, karena kan sudah 50 persen. Kita lalui dengan konsekuensinya. Jangan sampai Depok tidak menjadi contoh yang baik karena tidak ikut aturan," tegasnya, Selasa (15/2).
Dia menyarankan, agar pemerintah dapat menggandeng Satpol PP, Babinsa, hingga Bhabinkamtibmas yang mengawasi sekolah. Hal ini agar aktivitas siswa di luar sekolah dapat terpantau, serta sambil terus mengingatkan prokes agar mencegah penyebaran Covid-19.
Karena, menurutnya, langkah yang dilakukan sekolah telah maksimal untuk menjalani prokes di area sekolah. Tapi yang sulitnya itu, pengawasan di luar sekolah. Sehingga melibatkan pihak lain dikira perlu untuk memaksimalkan pencegahan. "Yang susah itu kan saat di luar sekolah ya, kalau di dalam sekolah pasti semua patuh prokes karena guru telah disiplin memantau untuk siswa tetap prokes," tandas politisi PKS ini (ger/arn/rd)
Jurnalis : Gerard Soeharly, Arnet Kelmanutu
Editor : Fahmi Akbar