Minggu, 21 Desember 2025

Ekspedisi Gerakan Anak Negeri (GAN) Goes to Mandalika (1) : Menembus ‘Mesin’ Waktu, Pelancong MotoGP Didominasi Komunitas

- Jumat, 18 Maret 2022 | 07:33 WIB
PERSIAPAN KE MANDALIKA : Tim Gerakan Anak Negeri (GAN) yang dihuni Radar Depok sedang brifing sebelum mulai perjalanan menuju Pulau Lombok Mandalika, menyambut Balapan Internasional MotoGP Mandalika. FOTO-FOTO : ARNET/RADARDEPOK
PERSIAPAN KE MANDALIKA : Tim Gerakan Anak Negeri (GAN) yang dihuni Radar Depok sedang brifing sebelum mulai perjalanan menuju Pulau Lombok Mandalika, menyambut Balapan Internasional MotoGP Mandalika. FOTO-FOTO : ARNET/RADARDEPOK

RADARDEPOK.COM - Jalur darat menjadi pilihan GAN hadir di perhelatan MotoGP Mandalika. Pelancong dari seantero dunia berduyun-duyun ingin melihat kemolekan indahnya sirkuit di pinggir laut. GAN memulainya berangkat dari Kota Bogor, Jawa Barat.

Laporan : Arnet Kelmanutu, Kota Depok

Kantor Radar Bogor yang menjadi bagian dari Radar Depok terasa begitu berbeda. Riuhnya semangat, tak mengendurkan Tim GAN menatap perjalanan ke Pulau Lombok Manuntuk menyaksikan MotoGP Mandalika Internasional.

Selasa 15 Maret 2022 tepat pukul 19:00 WIB sekitar 16 orang bersiap melakukan brifing perjalanan. Perlengkapan peliputan terpampang jelas : kamera video, kamera foto, Handy Talky (HT), sampai armada mobil sudah siap.

Tim melingkar, brifing dilalukan. Tak ketinggalan memanjatkan doa kepada Sang Pencipta menjadi hal yang paling utama demi kelancaran perjalanan. Dan tak luput hasil peliputan maksimal untuk disajikan kepada masyarakat.

Perjalanan dimulai setelah semua mantap. Empat mobil melaju masuk Tol Jagorawi menuju Cikampek, hingga masuk Tol Cipali. Jalan panjang di tol disusuri, detak jam terus memutar hingga bulan berganti mentari. Kabut tebal menyapa begitu pekat. Sekira 30 menit tim menembus kabut, hingga berganti cahaya matahari di Kota Surabaya.

Tak butuh waktu lama saat mengarungi Surabaya. Tim bergegas ke pelabuhan Tanjung Perak, monumen bersejarah dan patung hiu buaya pun dilalui tim. Panasnya Surabaya terasa begitu bersahabat ketika tim jalan menuju pelabuhan milik Kota Pahlawan itu.

Tiba di pelabuhan, beristirahat sejenak. Memanjakan perut, agar tenaga terisi kembali. Tim berpencar untuk menuangkan karya lewat jepretan foto, video, sampai berbincang dengan penghuni pelabuhan.

Di pelabuhan, berbagai kalangan bersiap hadir dalam perhelatan MotoGP Mandalika, dengan menggunakan kapal laut yang sama dengan Tim GAN : KM Kirana 7. Mulai dari komunitas motor Tiger, komunitas sepeda Kendari, komunitas mobil Subaru Jakarta.

Bukan hanya itu, rombongan keluarga, pasangan milenial, sampai mahasiswa juga tampak disana. Bahkan, banyak juga yang kehabisan tiket menyebrang ke Pelabuhan Lembar milik Pulau Lombok, yang dijadikan salah satu akses menuju Mandalika.

Euforia MotoGP begitu terasa di pelabuhan. Seorang penjual kaca mata, Amiruloh meraup keuntungan yang lumayan berbeda dari biasanya. Pria bertubuh gempal asal Madura itu, telah menikmati keuntungan dari satu minggu yang lalu. Dia menjual setiap kaca mata mulai dari Rp35 ribu sampai Rp50 ribu.

"Sudah satu minggu ini ramai yang nyebrang ke Lombok. Jadi saya kena cipratannya (keuntungan) dari jualan kaca mata. Kalau biasanya saya cuma jual Rp35 ribu aja, sekarang kesempatan saya untuk merasakan MotoGP lewat jualan," kata dia sewaktu berbincang dengan Radar Depok di dermaga.

Tak lama berbincang, klakson kapal laut berbunyi hingga terasa pengang di kuping. Ini tanda, kapal akan bersandar dan bersiap mengangkut penumpang ke tempat tujuan. Mobil, motor, sepeda, dan penumpang mulai bersiap seiring dengan pemeriksaan petugas. Sekitar 20 menit pemeriksaan tiket selesai, penumpang berbondong masuk.

-
MENUNGGU SAMPAI : Wartawan Radar Depok, Arnet Kelmanutu berada di dek atas bagian depan Kapal KM Kirana VII menuju Sirkuit Internasional MotoGP Mandalika.

Tim GAN memasuki Ruang Gili Meno, yang menjadi tempat peristirahatan sampai tiba di tempat tujuan. Penumpang dan kendaraan telah rapih masuk, pintu kapal ditutup. Klakson kembali berbunyi seirama dengan tambang besar ditarik dari pasaknya, tanda kapal siap bertolak ke tempat tujuan.

Tak butuh waktu lama, tim kembali sibuk dengan laporan masing-masing untuk dikirim ke kantor dan dinikmati masyarakat. Fasilitas kapal yang menggugah, menjadi sasaran empuk tim, khususnya Radar Depok yang melihat isi kapal bak emas dan berlian karena banyak yang menarik untuk disajikan.

Fasilitas anak, tempat tidur santai, bangku ngopi beserta payung ada di kapal yang usianya baru tiga bulan beroperasi. Sabar, itu masih bagian dek atas, di dalam kapal full musik, cafe, kamar mandi dan tempat tidur yang nyaman membuat setiap penumpang tersirat sejenak.

Perjalanan kurang lebih 22 jam dari Pelabuhan Perak Surabaya sampai Pelabuhan Lembar Lombok. Baru saja kapal ngegas baling-balingnya, Jembatan Suramadu menyapa seluruh penumpang. Semuanya tak melewatkan momen indah ini, apalagi saat itu senja langit Surabaya dan Madura begitu mempesona. Ponsel dan kamera menjadi senjata utama.

Senja pun berganti malam, angin berhembus kencang dibarengi suara mesin kapal. Temaram lampu dek kapal mulai dinyalakan menambah ciamik suasana. Apalagi, bagi yang membawa pasangan hidupnya, momen yang begitu luar biasa. Mengarungi malam, menembus portal waktu yang membedakan Waktu Indonesia Barat (WIB) dan Waktu Indonesia Tengah (WITA).

Tibalah diperairan Pulau Bali. Bukit berjajar rapih, kapal saling melintas seakan bertegur sapa. Satu hal yang menyita perhatian seluruh pengunjung kapal, megah dan gagahnya Gunung Agung, urat di punggungan gunung begitu kekar terlihat jelas. Dari titik ini, perjalanan tak akan lama lagi.

Sekitar tiga jam kemudian, mulai memasuki perairan Lombok. Pelabuhan Lembar terlihat seakan melambai dan bersiap menyapa ratusan penumpang. Pulau-pulau kecil di kanan kiri seakan menjadi gerbang menuju dermaga pelabuhan. Tak lama tim tiba dengan mempersiapkan segala sesuatu. Jam menunjukan pukul 14.:0 WITA saat kapal bersandar. Perjalanan masih panjang, Gunung Rinjani menanti, Sirkuit MotoGP Mandalika juga menunggu. (bersambung)

Editor : Fahmi Akbar 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X