Tim GAN akhirnya menginjakan kaki di Pulau Lombok. Berburu kuliner menjadi hal wajib dilakukan. Ayam Rarang Lombok jadi sasaran tim, sebelum mengeksplor Moto GP Mandalika. Unik. Cara penyajian dan cita rasanya tak boleh terlewatkan.
Laporan : Arnet Kelmanutu, Radar Depok
Klakson meraung saat Kapal KM Kirana 7 bersandar di dermaga Pelabuhan Lembar, Pulau Lombok. Seperti klakson tadi, perut juga mulai meraung. Lapar. Pikiran langsung tertuju untuk menikmati kuliner asal tanah seribu masjid.
Sambil menunggu silih berganti penumpang turun, pilihan jatuh pada Ayam Rarang. Entah bagaimana rasa dan penyajiannya sampai kudapan itu memenangkan nominasi dari seluruh makaman ciri khas Lombok.
Tim turun kapal bersama empat mobil yang menjadi teman setia dalam ekspedisi GAN untuk MotoGP Mandalika. Perjalanan meninggalkan pelabuhan dimulai. Sekitar 15 menit, Tugu Giri Menang menyapa tim dengan kubah berwarna emasnya.
Tak salah rasanya menamakan Lombok menjadi tanah Seribu Masjid. Selama perjalanan menuju rumah makan Ayam Rarang, kanan kiri jalan berdiri masjid. Jarak lima menit pasti akan bertemu.
Mengarungi jalan by pass aiport internasional mulai dilalui menuju Desa Rarang dikawasan Lombok Timur. Perjalanan memakan waktu kurang lebih 1 jam 30 menit. Lokasinya ada beberapa rumah makan. Tim memilih yang masuk ke dalam gang. Lokasi rumah makannya sangat menjanjikan.
Hal unik dan aneh membuat tim yang lapar berdecak kagum, karena cara penyajiannya yang sangat menarik. Setiap pesanan diantar para gadis asal tanah Lombok dengan ditaruh di atas kepala mereka masing-masing.
"Ini bisa karena terbiasa, memang begini cara kita menyajikan makanan yang pesan paket makanan," kata salah satu perempuan bernama Pina.
Perempuan berhijab ini bercerita ada dua makanan ciri khas tanah kelahirannya, yaitu sayur bening dan ayam rarang. Ayam yang diasap dengan disiram sambal rarang asli racikan bumbu olahan tanah Lombok.
Memang rasa pedas seirama dengan rasa gurih sangat menggugah selera makan, nafsu makan yang bertambah. Terlebih, didampingi dengan seruputan kuah sayur bening memberikan rasa nikmat yang luar biasa.
"Dari kecil memang diajari untuk disajikan kepada pendatang seperti ini. Kita menghormati dan menghargai setiap tamu yang merasakan ayam rarang," ungkap Pina sambil melempar senyum manisnya khas Lombok.
Jangan lupa untuk mencicipi teh hangat asal lombok, yang memiliki rasa berbeda. Tak bisa diceritakan, harus dirasakan secara langsung. Teh asli dari tanah Lombok. (*)
Editor : Junior Williandro