RADARDEPOK.COM - Alhamdulillah atas karunia Allah SWT sampai saat ini, kita masih diberikan nikmat kesehatan dan kesempatan. Dari bulan Rajab kita selalu berdoa agar usia kita disampaikan kepada bulan suci Ramadan. Saat ini tanpa terasa kita sudah satu Minggu berada di bulan suci Ramadan, mudah- mudahan tahun ini bukan menjadi ramadan yg terakhir untuk kita. Dan kita juga selalu berharap agar ramadan yang saat ini kita jalani menjadi yang terbaik dari yang pernah kita lalui. Meskipun dengan banyak keterbatasan dan ditengah suasana kondisi ekonomi yang belum membaik.
Puasa ramadan tahun ini benar-benar menguji kualitas diri kita. Di satu sisi kita ingin khusyu melaksanakan ibadah di sisi lain ada beberapa kenaikan harga dibeberapa sektor yang tentunya sedikit banyak berdampak kepada sosial masyarakat.
Ibadah puasa sejatinya mampu meningkatkan kepekaan dan kepedulian sosial diantara sesama kita. Karena lewat puasa kita diajarkan bagaimana menahan rasa lapar dan haus, sehingga bathiniyah kita akan tersentuh seolah merasakan inilah yang dialami saudara saudara kita selama ini. Bahwa mereka setiap saat menahan lapar dan haus bukan kerena berpuasa. Tapi memang sulitnya mendapatkan makan dan minum.
Oleh karena itu, kita berharap kualitas ibadah puasa kita mengalami peningkatan kualitas. Yang tadinya puasa kita kulaitasnya hanya puasa PREMIUM, istilah orang Depok cuma pre makan dan pre minum. Mudah-mudahan puasa kita tahun ini berubah menjadi PERTALIT, yaitu puasa yang menjadikan PERbuatan TAk lagi juLIT, meskipun saat inih harga pertamax meningkat namun kita berharap kulitas puasa kita itu adalah puasa PERTAMAX yaitu Perbuatan TAk lagi MAKsiat.
Ibadah puasa ramadan yang kita lakukan, hakikatnya kita dalami dengan sebenar-benarnya. Jika saat berpuasa orang takut makan dan minum yg hakikatnya milik dia sendiri, karena bisa membatalkan puasanya. Harusnya dia bisa lebih takut dari pada memakan hak orang lain dengan secara zholim.
Kalau saat berpuasa dia khawatir tidak mendapat pahala dari menggunjing kejelekan orang lain, maka makna yang selaras dari itu harusnya setiap kita mampu menjaga sikap. Agar tidak berbuat yang menyebabkan kegaduhan sehingga munculnya ghibbah.
Nabi bersabda fawallohi lakholuufu fammi shooini athyabu indallohi Yaumil qiyamah minal misq. Bahwa ungkapan mulut orang yang berpuasa itu disisi Allah lebih wangi daripada minyak misk maksudnya adalah saat berpuasa lisannya benar-benar terjaga dari makanan yang haram, perkataan kotor dan fitnah, serta caci makian. Semoga amaliah ibadah kita selama dibulan suci Ramadan tahun inih diterima disisi Allah SWT. Amin Amin ya robbal alamin.(*)