Senin, 22 Desember 2025

Perang Rusia-Ukraina Tunda Depok Buang Sampah di Nambo Bogor

- Kamis, 14 April 2022 | 06:47 WIB
TINJAU LOKASI : Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono bersama Kepala DLHK Kota Depok Ety Suryahati serta rombongan sedang meninjau TPA Nambo Bogor, Rabu (13/4). INDRA SIREGAR / RADAR DEPOK
TINJAU LOKASI : Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono bersama Kepala DLHK Kota Depok Ety Suryahati serta rombongan sedang meninjau TPA Nambo Bogor, Rabu (13/4). INDRA SIREGAR / RADAR DEPOK

RADARDEPOK.COM – Perang antara Rusia versus (Vs) Ukraina ternyata berdampak bagi Kota Depok. Pembuangan sampah yang seharusnya sudah mulai Maret lalu, ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Nambo Kabupaten Bogor, mesti tertunda kembali. Kapastian tersebut setelah Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono bersama rombingan mendatangi TPA Nambo, Rabu (13/4).

"Saya datang bersama Kadis DLHK bu Ety dan Kepala Bappeda pak Dadang Wihana," kata Imam kepada Harian Radar Depok, Rabu (13/4).

Imam mengatakan, di sana dia berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat dan Manajemen PT JBL terkait kepastian TPA Nambo, menjadi lokasi pembuangan sampah di Kota Depok. Imam juga meminta kepastian kapan sampah di Depok boleh di buang ke TPA Nambo, sebab sudah sering terjadi pemunduran jadwal.

"Jadi rencana pembuangan sampah ke Nambo ini sudah beberapa kali molor, awalnya di bilang pertengahan Februari, lalu molor ke Maret, dan hasil pertemuan kami hari ini dipastikan akan molor lagi sampai akhir Mei. Dan awal Juni baru bisa buang ke sana," ucapnya.

Dia menjelaskan, ada beberapa faktor yang menyebabkan molornya pembuangan sampah ke Nambo. Seperti curah hujan yang besar yang mengakibatkan sejumlah infrastruktur di sana longsor. Selain itu mesin pengadaan pelolahan sampah juga tertunda kedatangannya akibat perang antara Rusia dan Ukraina. “Mesin pengolah sampahnya dikirim dari luar negeri, makanya ada hambatan sekarang pengiriman ke sini nya,” terangnya.

Meski demikian, dia tetap meminta kepada DLHK Jawa Barat agar proses pengiriman sampah ke Nambo bisa dipercepat. Sebab TPA Cipayung sudah tidak mampu lagi menampung debit sampah Kota Depok yang masuk ke sana.

“Bahkan sampah di TPA Cipayung sudah sering memberikan bencana ke masyarakat seperti sampah yang tumpah ke Kali Pesanggrahan. Mengakibatkan aliran kali tersumbat dan meluap ke pemukiman warga di sekitarnya,” bebernya.

Selain itu,  penundaan pengiriman sampah ke Nambo juga menimbulkan Silpa yang cukup besar untuk Kota Depok. Maka, dari itu pihaknya sedang memutar otak agar sampah di Depok bisa segera tertransfer ke lokasi lain sembari menunggu kepastian dari Nambo.

“Insya Allah mudah–mudahan PT Indocement ingin membuat sebuah plan pengolahan sampah sekala kecil 100 ton perhari. Kalau ada untung dari segi bisnis kuotanya jadi lebih besar 500 ton perhari. Nanti duit yang ada akan kita gunakan untuk pembebasan lahan sedikit – sedikit untuk mengantisipasi keterlambatan seperti saat ini,” tegasnya.

Sementara, Kepala DLHK Kota Depok, Ety Suryahati membeberkan, telatnya mesin mengakibatkan molornya pembuangan sampah. Alat itu mesin pengadaan pengolahan sampah untuk Refuse-Derived Fuel (RDF). Mesin ini merupakan teknologi pengolahan sampah melalui proses homogenizers menjadi ukuran yang lebih kecil atau dibentuk menjadi pelet. Hasilnya akan dimanfaatkan sebagai sumber energi terbarukan dalam proses pembakaran recovaring batu bara untuk pembangkit tenaga listrik.(dra/rd)

Jurnalis : Indra Abertnego Siregar

Editor : Fahmi Akbar 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X