RADARDEPOK.COM – Masih lanjutan soal perpanjangan jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kamis (21/4), ratusan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) menggelar aksi di kawasan sekitar Patung Arjuna Wiwaha atau Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Mahasiswa yang ikut aksi diwajibkan membawa jaket kuning. Ini dilakukan guna mengantisipasi penyusup saat aksi.
Massa membawa tujuh tuntutan yang akan disampaikan dalam aksi yang beberapa di antaranya terkait polemik perpanjangan masa jabatan presiden, kenaikan harga dan kelangkaan sejumlah bahan pokok, ketimpangan ekonomi, tata kelola pemerintahan yang semrawut, hingga kasus-kasus penyerangan terhadap masyarakat sipil.
Koordinator Departemen Sosial dan Politik BEM UI, Melki Sedek Huang mengklaim, ada 2.500 massa aksi yang akan turun dalam aksi demonstrasi hari ini. "Sekitar 2.500 massa," kata Melki kepada wartawan, Kamis (21/4).
Pukul 13.40 WIB, ratusan personel kepolisian dan satuan Brimob berjaga di sekitar lokasi patung kuda. Polisi memasang kawat berduri di bagian bawah jembatan penyeberangan orang (JPO). Polisi juga menyiagakan sejumlah kendaraan taktis (rantis) seperti barakuda dan meriam air (water canon).
Ruas jalan yang terletak di kawasan Patung Kuda nampak masih terbuka untuk umum, arus lalu lintas pun terlihat masih ramai lancar di tengah kondisi hujan ringan.
Ketika dikonfirmasi Radar Depok, Ketua BEM UI Bayu Satria Utomo mengaku, mengantisipasi terhadap kemungkinan penyusup dalam aksi yang diikuti mahasiwa baik dari UI maupun perguruan tinggi lainnya. Mahasiswa yang bergabung mengikuti demo mengenakan jaket kuning UI. Ini sebagai penanda antara mahasiswa UI dengan massa lainnya. "UI harus mengenakan jaket ke khasannya karena aksi ini akan bergabung dengan elemen masyarakat ," ungkap dia.
Bayu menyebut, ada tujuh tuntutan yang diberikan BEM UI. Yakni, wacana penundaan pemilu dan menindak tegas para penjahat demokrasi yang telah menggulirkan wacana tersebut. Kemudian, Joko Widodo dapat memberantas pelanggaran HAM, serta penanganan permasalahan kenaikan harga bahan pokok dan ketimpangan ekonomi.
BEM UI akan bergerak untuk menyuarakan aspirasi masyarakat dan fenomena yang terjadi di Indonesia. "Kami akan bergerak menyuarakan tujuh tuntutan yang akan kami sampaikan," tegas Bayu.
Sementara massa mahasiswa belum terlihat di lokasi. Mereka terlihat berkumpul dahulu di kawasan IRTI, Monas, Jalan Medan Merdeka Selatan. Meski hujan turun sedari pagi, tidak menyurutkan semangat mereka dalam menyuarakan tuntutan. Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) sebelumnya berencana menggelar aksi demonstrasi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (21/4) hari ini. Dilansir dari akun Twitter resmi @BEMUI_Official, mereka turut mengajak masyarakat bergabung dalam aksi tersebut.
Mereka membawa tujuh tuntutan, di antaranya terkait polemik perpanjangan masa jabatan presiden sebagaimana disampaikan oleh empat menteri yang menurut mereka merupakan penjahat konstitusi.
Polda Metro Jaya menyaring massa yang akan unjuk rasa di Gedung DPR/MPR maupun Patung Kuda Arjuna Wiwaha hari ini, Kamis (21/4). Hal ini guna mencegah masuk penyusup di tengah-tengah aksi demonstrasi.
"Hari ini akan memberlakukan filterisasi terhadap semua elemen yang akan melakukan kegiatan penyampaian pendapat di beberapa titik yang mereka tuju diantaranya DPR/MPR maupun istana. Kegiatan filterisasi yang kita lakukan ini tujuannya adalah agar menghindari adanya penyusupan dari orang lain," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan di Jakpus, Kamis (21/4).
Zulpan massa yang dizinkan melintasi filterisasi hanyalah bagi mereka yang telah menyampaikan pemberitahuan ke kepolisian terkait unjuk rasa pada hari ini. Sementara itu, bagi massa yang tak melapor diharapkan tak ikut-ikutan.
"Kepada mereka yang tidak melayangkan pemberitahuan kami harap tidak ikut bergabung kegiatan aksi hari ini agar tidak menjadi persoalan bagi kelompok yang lain yang hari ini yang sudah melayangkan pemberitahuan," ujar dia.
Zulpan menyebut, sebanyak 9.915 personel gabungan dikerahkan untuk mengawal jalannya unjuk rasa hari ini. Adapun, personel terdiri Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya serta intansi pengamanan pemerintah daerah. "1.140 personil Kodam Jaya selebihnya anggota Polri dan juga ada Satpol PP," ujar dia.
Zulpan mengatakan, polisi telah bersiap untuk mengawal dan mengamankan demo mahasiswa agar berjalan tertib. Dia memastikan, pengamanan dilakukan tanpa kekerasan dan dengan cara yang humanis. "Polda Metro Jaya siap mengamankan demo, kita akan bersikap humanis dalam memberikan pelayanan kepada para peserta aksi demo yang akan menyampaikan pendapatnya," jelas Zulpan.
Dia berharap, seluruh peserta juga dapat saling bekerjasama dengan patuh tata tertib dan mengikuti ketentuan sesuai UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang menyampaikan pendapat di muka umum dalam aksi yang dihelat hari ini.(ger/rd)
Jurnalis : Gerard Soeharly
Editor : Fahmi Akbar