Senin, 22 Desember 2025

Pencarian Eril Digencarkan, Kerahkan 20 Tim SAR hingga Drone Pendeteksi Panas Tubuh

- Sabtu, 28 Mei 2022 | 14:03 WIB
ZOOM MEETING: Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bern bersama Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat mengadakan jumpa pers secara daring, Sabtu (28/5). Hadir dalam kegiatan tersebut Duta Besar Indonesia untuk Swiss, Muliaman Hadad, serta perwakilan Gubernur Jawa Barat, Elpi Nazmuzzaman. FOTO: AGUNG/RADAR DEPOK
ZOOM MEETING: Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bern bersama Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat mengadakan jumpa pers secara daring, Sabtu (28/5). Hadir dalam kegiatan tersebut Duta Besar Indonesia untuk Swiss, Muliaman Hadad, serta perwakilan Gubernur Jawa Barat, Elpi Nazmuzzaman. FOTO: AGUNG/RADAR DEPOK

RADARDEPOK.COM, DEPOK – Putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz dinyatakan hilang ketika berenang di Sungai Aare, Bern, Swiss. Pascadinyatakan hilang, Kamis (26/5) waktu Swiss, berbagai kalangan ikut mendoakan untuk keselamatan Emmeril atau kerap dipanggil Eril.

Sabtu (28/5) siang, Duta Besar Indonesia untuk Swiss, Muliaman Hadad bersama Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat mengadakan jumpa pers secara daring. Muliaman menegaskan, proses pencarian akan kembali dan terus dilakukan.

“20 anggota Tim SAR yang terdiri dari Polisi, Polisi sungai, Polisi medis dan pemadam kebakaran akan kembali dikerahkan. Adapun upaya pencarian akan menggunakan perahu, drone pendeteksi panas tubuh dan penyelaman,” ungkap Muliaman.

Muliaman juga menyebutkan, selama pencarian berlangsung KBRI menemani anggota keluarga yang ada di lokasi. Ketika kejadian hilangnya Eril di sungai Aare, suhu sungai diketahui 16 derajat Celcius.

Selain itu sungai Aare yang berasal dari lelehan glasial pegunungan Alpen, sehingga airnya yang biasanya berwarna biru kehijauan bisa menjadi keruh karena kristal putih yang meleleh.

“Terkait batas waktu pencarian, Tim SAR mengatakan tidak akan ada batasan waktu pencarian. Upaya pencarian akan terus dilakukan,” terangnya.

Tim SAR mengatakan critical waktu penting yakni pada tiga hari pertama sering ditemukan, namun mayoritas 99,9 persen ditemukan dalam tiga minggu.

“Mereka mengatakan ada tiga critical waktu penting, tiga hari pertama sering ditemukan, tapi mayoritas kejadian serupa pada tahun sebelumnya mayoritas 99,9 persen ditemukan dalam tiga minggu,” ujar Muliaman. (gun/**)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X