RADARDEPOK.COM – Abraham pertama kali whastapp (WA) penjaga rumah, Tiar Purnama yang dijadikan private party. Dalam WA, Abraham menanyakan sewa harga rumah di Pesona Khayangan RW26 Kelurahan Mekarjaya, Sukmajaya Kota Depok. Harga deal diangka Rp5 juta dalam semalam. Survei lokasi pun dilakukan sebelum pesta dilaksanakan, Sabtu (4/6).
Pesta pun di mulai. Sekira pukul 20:00 WIB, mobil mewah : Alpard, Mercy dan sejumlah mobil dinas tak henti berdatangan ke rumah yang berkelir abu-abu itu. Sebelum pesta membahana, Tiar sempat bertemu dengan pria berparas oriental (Abraham) dan kemudian dikenalkan dengan sejumlah panitia penyelenggara.
Baca Juga : Heboh, Ratusan Muda-mudi Depok Pesta Bikini di Pesona Khayangan
Tiar diminta menyediakan barang-barang yang kurang buat acara pesta, mulai dari meja sampai sound sistem. Selang satu jam tamu yang sudah membayar pesta pun berdatangan. Bukannya 100 orang yang jadi berjanjian, ini malah sampai 400 orang yang hadir. Dari tamu yang hadir, sangat kentara berasal dari orang terpandang (Borju). Bahkan, ada orang asing yang datang ke pesta.
Memang, semua tamu yang datang tak luput dari pemeriksaan panitia dari barang-barang haram alias narkoba. Panitia mengecek seluruh bawaan tamu. Pantas, saat polisi melakukan tes urin negatif semua. Saat pesta, layaknya di night club. Harga air mineral dibandrol Rp20 ribu dan minuman keras bermerek diatas Rp500 ribu.
Tiar Purnama mengaku, merasa di bohongi oleh panitia acara tersebut. Awalnya panitia menyewa untuk kegiatan kampus yang acaranya adalah ulang tahun. “Saya tidak tahu ya bahwa acaranya bakalan begitu, dia si bilang cuma acara ulang tahun,” ucap Tiar kepada Harian Radar Depok, Senin (6/6).
https://www.youtube.com/watch?v=v-hYozXaegY
Tiar tidak menyangka, tamunya akan seramai itu sekitar kurang lebih 400 orang yang hadir. Saat menyewa, panitia dilarang menggunakan lantai dua. “Sampai parkiran tidak muat. Di lantai bawah hanya ada satu kamar,” ujar Tiar.
Tiar menuturkan, acara tersebut di mulai pukul 20:00 WIB dan bilangnya acara sampai 01:00 WIB. Belum acara selesai, pada pukul 00:30 WIB polisi dari Polda Metro Jaya sudah datang dan memberhentiakan acara tersebut. Polisi melakukan penggeledahan, tes urin, dan pendataan peserta. Dalam pemeriksaan polisi ini tidak ditemukan pengguna narkoba. Tetapi, polisi menemukan alat kontrasepsi, lalu polisi menyita barang bukti seperti minuman keras dan sound sistem.
Tiar membantah, adanya pesta bikini, hanya saja Tiar melihat pakaian yang minim. Tamunya juga muda-mudi masih sekolah dan kuliah. “Tidak ada bikini, kalau pakaian minim iya ada. Anak kuliah dan sekolahnya random ada Depok, Jakarta dan sekitarnya,” ucap Tiar.
-
Pesertanya dari kalangan orang terpandang dan ada orang asing juga. “Yang datang orang-orang kaya, lihat mobilnya bagus-bagus ada juga orang asing. Malah ada yang dari Bali,” lanjut pria yang sudah bekerja selama 15 tahun di rumah tersebut.
Tiar mengaku, baru kali ini mendapatkan tamu yang seperti ini. Biasanya hanya acara nikahan, ulang tahun biasa, reuni, dan pertemuan-pertemuan kecil. Untuk harga kemarin Tiar menyewakan Rp5 juta. Harga sewa berbeda-beda. Harga tegantung si penyewa. “Kalau untuk mahasiwa biasanya kita kasih murah, tetapi untuk acara seperti nikahan biasanya Rp15 juta,” ucap Tiar.
Tiar juga harus menerima kerugian atas pesta tersebut. Sound sistem yang dia sewa melalui temannya belum dibayar panitia sebesar Rp2 juta. Tak hanya itu, bosnya yang seorang Jenderal menegur Tiar dengan adanya peristiwa tersebut. “Bapak (pemilik) menegur saya kenapa bisa menyewakan untuk pesta seperti ini. Saya kedepannya diminta selektif lagi,” beber pria berkaos hijau dongker tersebut.
Acara selesai pun, lanjut Tiar, para tamu menyisakan sampah yang banyak. Sejumlah dinding kotor, rerumputan rusak. “Saya harus kerja ekstra membersihkan rumah ini,” jelasnya.
Terpisah, Sekretaris RW26 Kelurahan Mekarjaya , Sentot mengatakan, panitia datang untuk meminta izin. Itupun secara lisan. Panitia mengakunya acara ulang tahun dengan tamu sekitar 150 orang. “Izinya hanya lisan bahwa ada kegiatan ulang tahun, izinya si cuma 150 orang, tetapi yang datang sangat ramai sampai 400 orang ,” tutup Sentot.(cr1/rd)
Jurnalis : Andika Eka
Editor : Fahmi Akbar