RADARDEPOK.COM – Masyarakat Kota Depok tetap waspada dengan Virus Covid-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. Kendati belum ditemukan, kasus harian Covid-19 di Depok kembali naik pelan-pelan. Kini, virus varian baru tersebut sudah menyerang Ibu Kota Jakarta.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Mary Liziawati menegaskan, hingga kini belum ada kasus subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5 di Kota Depok, meski sudah masuk ke Indonesia. Dinkes tetap mewaspadai dan meminta masyarakat menjaga protokol kesehatan (prokes) Covid-19. “Sampai saat ini belum ada di Kota Depok. Tapi tetap kami minta masyarakat tetap menjaga prokes,” tutur Mary, Selasa (14/6).
Baca Juga : Waspada, Depok Kena Fenomena La Nina
Mary menjelaskan, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, terdapat delapan kasus subvarian baru di Indonesia. Dari jumlah itu, tiga kasus di antaranya merupakan imported case atau kasus impor yang berasal dari Mauritius, Amerika, dan Brazil.
Kemudian, tambah Mary, Menkes menyebutkan lima kasus lainnya merupakan transmisi lokal. Empat kasus tersebut terdeteksi di Jakarta dan satu kasus di Bali. “Kasus sementara berada di Jakarta dan Bali berdasarkan informasi dari Pak Menkes,” ujar Mary.
Pada Minggu (12/6) terjadi penambahan 10 kasus aktif, Senin (13/6) bertambah 21 kasus, dan Selasa (14/6) bertambah 33 kasus baru. Berdasarka data dari Dinkes Kota Depok, hingga saat ini kasus positif aktif Covid-19 Kota Depok mencapai 207 kasus.
https://www.youtube.com/watch?v=r9MYcK7O0FE
Terpisah, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkap subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 menjadi salah satu penyebab lonjakan kasus di Ibu Kota. "Iya, itu salah satunya sumbernya adalah subvarian Omicron," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (14/6).
Riza menyebut, subvarian Omicron itu tak membahayakan seperti varian Delta. Kendati demikian, Riza tetap mewanti-wanti masyarakat untuk mewaspadai subvarian ini dengan meningkatkan prokes Covid-19. "Tetapi itu tidak membahayakan seperti delta. Namun demikian, sekalipun tidak membahayakan seperti delta, tapi tetap hati-hati dan waspada," tandasnya.(rd)