RADARDEPOK.COM – Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Depok mulai bergerak demi mempersempit penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Setelahg mendapoatkan 500 vaksin PMK dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar). Bila tak ada aral melintang, Minggu (26/6) DKP3 mulai menyuntik vaskin ke hewan : sapi.
Kepala DKP3 Kota Depok, Widyati Riyandani mengatakan, kuota vaksin yang disediakan itu masih belum sepenuhnya menjawab kebutuhan vaksin di Kota Depok. Sebab, pihaknya masih memprioritaskan sapi perah dan sapi bibit terlebih dulu. "Depok mendapat alokasi vaksin untuk 500 ekor untuk prioritas pertama sapi perah selanjutnya sapi bibit," kata dia kepada Radar Depok, Jumat (24/6).
Baca Juga : DKR Minta Ridwan Kamil Turun Tangan Benahi Sekolah Negeri di Depok
Dia mengungkapkan, pelaksanaan vaksinasi sapi-sapi tersebut akan dilakukan sejak Minggu (26/6). "Mulai vaksinasi hari minggu," tutur Wid –sapaan akrab Widyati Riyandani-.
Saat ini, ungkap Wid, ada 31 ekor hewan yang positif terkena PMK. Sementara, terduga 20 ekor, dalam pengobatan 51 ekor, sembuh 17 ekor dan mati 3 ekor. "Kasus hewan positif PMK saat ini tersebar di Kelurahan Cisalak, Kelurahan Pasir Gunung Selatan dan Kelurahan Cipayung," ujarnya.
Dia membeberkan, pihaknya telah melakukan sejumlah upaya untuk menangani dan mencegah PMK seperti melakukan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kepada peternak terkait sanitasi kandang dan higiene personal, pelarangan pemasukan dan pengeluaran hewan di tempat terduga maupun positif PMK.
https://www.youtube.com/watch?v=qQ-RY56Do2Y
"Pengambilan sampel dengan cara swab orofaring dan atau darah yang kemudian, dilakukan pemeriksaan laboratorium dan melakukan pengobatan terhadap ternak serta pemberian desinfektan tiap peternak," terangnya.
Wid meminta, pemilik ternak agar mengecek kesehatan hewannya secara intensif minimal dua kali dalam sehari. Jika ditemukan gejala PMK, agar melapor ke Hotline PMK Kota Depok di nomor kontak 081213305834.
"Dalam pengendalian dan penanggulangan PMK, untuk memutus rantai penularan PMK pada level komunitas ternak. Bagi seluruh pemilik ternak supaya tidak melakukan pemasukan ataupun pengeluaran hewan," tuturnya.
Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) atau panitia pemotongan kurban untuk mengajukan permohonan persetujuan tempat pemotongan hewan kurban melalui, Kelurahan dan Kecamatan kepada DKP3 serta bertangggung jawab terhadap kebersihan tempat dan lingkungan.
"Melakukan desinfeksi terhadap kendaraan pengangkut hewan saat kedatangan dan sebelum meninggalkan tempat pemotongan hewan kurban. Desinfeksi juga dilakukan pada saat kedatangan dilakukan dengan cara penyemprotan pada roda kendaraan pengangkut, bak pengangkut, dan hewan," tegasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jabar Arifin Soedjayana mengatakan, hari ini (Kemarin) Jabar kembali mendapatkan suplai vaksin PMK.
“Kemarin baru dapat itu 1.600 waktu Bapak (Ridwan Kamil) di Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, Kemudian hari ini sudah diperjalanan jumlahnya 119.000, jadi totalnya ada 120.000 dosis vaksin,” kata Arifin di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (23/6).
Arif menjelaskan, ratusan vasksin PMK itu akan mulai didistribusikan ke kota/kabupaten dan mulai besok vaksinasi PMK hewan ternak akan dimulai. Menurutnya, prioritas vaksin PMK akan diberikan kepada peternak sapi perah yang sangat berdampak atas kemunculan wabah PMK, belakangan ini.
“Prioritasnya tetap sentra sapi perah. Sentra itu ada di Kabupaten Bandung seperti Pangalengan, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Garut, Sumedang, Kuningan, dan Bogor,” jelasnya.
Pada vaksinasi PMK ini, DKPP Jabar juga menggandeng Koperasi Sapi Perah Indonesia untuk kemudian nanti hasilnya akan dimasukan ke dalam sistem informasi kesehatan hewan nasional. “Nanti akan kelihatan berapa yang sudah akan divaksin, basisnya NIK peternaknya,” tuturnya.
Ia memaparkan, idealnya Provinsi Jabar membutuhkan hingga 1,8 juta dosis vaksin PMK untuk tiga kali dosis kepada setiap hewan ternak. Adapun menuju 1,8 juta dosis, DKPP Jabar baru mengusulkan sebanyak 600.000 vaksin untuk satu kali dosis vaksin PMK. “Kalau kita (Jabar) populasi meminta di angka 600.000 untuk satu kali. Itu semua hewan, termasuk domba dan kambing. Sekarang baru 120.000 yang datang, ya mudah-mudahan diberikan lagi,” ungkapnya.
“Kalau itu tiga kali karena kan harus ada pengulangan kedua, Yang kedua itu (rentang waktu) 1 bulan, dan booster itu 6 bulan. Jadi satu sapi itu bisa 3 kali dosis vaksin,” tandasnya.(ger/rd)
Jurnalis : Gerard Soeharly
Editor : Fahmi Akbar