Senin, 22 Desember 2025

Mendag Pererat Kerja Sama Bilateral Dengan AS, Komoditas Pertanian Ditingkatkan

- Selasa, 28 Juni 2022 | 22:45 WIB
Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan menerima kunjungan Duta Besar Amerika Serikat (AS) Jakarta, Sung Kim di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (28 Juni 2022).
Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan menerima kunjungan Duta Besar Amerika Serikat (AS) Jakarta, Sung Kim di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (28 Juni 2022).

RADARDEPOK.COM - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan telah sepakat akan mempererat hubungan bilateral dengan Amerika Serikat. Salah satu sektor yang akan ditingkatkan yaitu pertanian.

Hal itu disampaikan Zulhas usai menerima kunjungan  Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Sung Kim di  kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, pada Selasa (28/6).

“Kami mengapresiasi dan menyambut baik upaya AS untuk menjalankan inisiatif  Indo-Pacific Economic  Framework  for  Prosperity  (IPEF).Hal  ini  untuk  memastikan  pertumbuhan  ekonomi  di kawasan Indo-Pasifik yang saling menguntungkan, inklusif dan terbuka,”ujar Mendag Zulhas.  

Mendag Zulhas melanjutkan, setidaknya tiga elemen penting yang menjadi perhatian  Indonesia terkait inisiatif tersebut, yaitu unsur fleksibilitas, arah dan prosedur yang jelas, serta keterbukaan dalam  pembahasan  Pilar IPEF.  Selain itu, skema IPEF harus  disinergikan dengan skema ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) yang lebih dulu ada. 

Mendag  Zulhas juga menyampaikan,  Indonesia dan AS dapat semakin  mempererat  hubungan bilateral yang  sudah  terjalin  sejak 73  tahun  yang  lalu.  Di  antaranya dengan adanya  inisiatif Trade and Investment Framework Agreement (TIFA) yang sudah terbentuk sejak 1996. 

“Melalui forum TIFA, kedua  negara  dapat  saling membahas mengenai  isu-isu  perdagangan dan investasi,  serta  berbagai  potensi  kerja  sama.  Diharapkan  pertemuan TIFA Tingkat  Menteri  dapat terlaksana,” ungkap Mendag Zulhas.

Terkait  fasilitas  Generalized  System  of  Preference  (GSP),  Mendag  Zulhas  turut  menyampaikan pentingnya otorisasi pemberlakuan kembali GSP bagi Indonesia. Produk Indonesia yang mayoritas merupakan produk usaha kecil dan menengah (UKM) akan melengkapi kebutuhan industri AS bukan sebagai pesaing. Selain itu, Indonesia siap menjadi pemasokalternatif industri AS dengan kualitas dan  harga  yang  bersaing.“Oleh karena itu, keputusan dan dukungan Kongres AS untuk segera mengesahkan  kembali pemberian  fasilitas GSP untuk  Indonesia  sangat  berperan  besar  dalam mendorong pembangunan ekonomi kedua negara,”ujar Mendag Zulhas.

Terkait G20, Mendag Zulhas mengapresiasi dukungan AS terhadap Presidensi G20 tahun ini. Mendag Zulhasberharap  dukungan  AS akan  membantu  negara anggota G20 untuk menghasilkan capaian-capaian dan agenda prioritas G20 yang bermanfaat. 

Dalam  memperkuat kerja sama   perdagangan bilateral, Dubes  Kim   menyampaikan perlunya meningkatkan potensi komoditas pertanian antara Indonesia dengan AS yang sampai saat ini baru terealisasi sekitar 30 persen menjadidua kali lipat di tahun mendatang. 

“Kami akan berupaya semaksimal mungkin mendorong pelaku usaha untuk memanfaatkan akses produk pertanian di Indonesia yang sudah terbuka dan siap untuk dioptimalkan,” ujar Dubes Kim. 

Pada periode Januari—April 2022, total perdagangan Indonesia dan AS tercatat sebesar USD 13,77 miliar, atau naik 26,65 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar USD 10,87 miliar. 

Sementara pada  2021, total  perdagangan  kedua negara tercatat  sebesar  USD 37,02 miliar,  naik siginifikan sebesar 36 persen dibanding tahun sebelumnya yang tercatat sebesar USD 27,20miliar. Pada 2021, ekspor Indonesia ke AS tercatat sebesar USD 25,77 miliar sedangkan impor dari AS ke Indonesia tercatat sebesar USD 11,25 miliar.Dengan demikian Indonesia mencatatkan surplus USD 14,52 miliar.

Komoditas ekspor andalan Indonesia ke AS pada 2021 adalah minyak sawit, krustasea hidup, alas kaki dari bahan kulit, krustasea dan moluska, serta furnitur. Sementara impor utama Indonesia dari AS adalah minyak bumi, kedelai, vaksin, residu pembuatan pati, dan tepung. (rd)

 

Editor : Pebri Mulya

 

https://youtu.be/34LeMbXjm1g

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X