RADARDEPOK.COM - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD kini ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengisi kekosongan jabatan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB).
Sebelumnya, jabatan Menpan-RB diisi Tjahjo Kumolo yang wafat pada Jumat (1/7).
Siapa yang akan menempati jabatan definitif Menteri PANRB sepeninggal Tjahjo Kumolo?
Politisi PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira mengatakan, kewenangan yang akan menempati posisi Menteri PANRB kini ada di tangan Presiden Jokowi. Namun, dia menyebut bahwa posisi itu akan diisi dari kalangan PDIP.
"Itu kewenangan ada di Presiden," kata Andreas.
Namun, Andreas tak mau berspekulasi soal nama yang akan di tempatkan di posisi Menteri PANRB. Nantinya hal itu akan dibicarkan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Jokowi.
"Kalau itu, nanti pembicaraan ketum dengan Presiden," jelasnya.
BACA JUGA : Supian Suri : DeFF Bangkitkan Ekonomi Kreatif di Depok
Sementara itu Pengamat sosial politik, Herry Mendrofa berpendapat, sosok yang bakal menggantikan Tjahjo Kumolo mengisi kursi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan/RB) ialah kader PDI Perjuangan.
“Tentunya pasti pengganti Menpan-RB almarhum Tjahjo Kumolo akan berasal dari kader PDIP,” kata Herry Mendrofa.
Herry yang juga menjabat Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) menyebutkan, ada empat kader PDI Perjuangan yang dinilai akan menempati posisi Menpan-RB.
Keempat kader PDI Perjuangan itu di antaranya Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Herry menjelaskan, alasan dirinya memprediksi keempat sosok tersebut. Ahmad Basarah dulunya pernah menjadi Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PDIP dan punya banyak pengalaman di bidang legislatif.
Pengalaman tersebut, sambung dia, dapat menjadi pendukung kapasitas Basarah di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birkrasi (Kemenpan/RB).
Kemudian potensi digesernya Tri Rismaharini dari Mensos menjadi MenpanRB. Herry menjelaskan peluang besarnya Risma menjadi Menpan-RB itu mengingat mantan Walikota Surabaya itu memulai karirnya dari seorang birokrat yang kemudian pernah menjadi kepala daerah hingga akhirnya menjadi menteri.
“Jadi kapasitasnya pas,” ucapnya.
Sedangkan Basuki Tjahaja Purnama punya track record lebih luas. Herry mengatakan, Ahok sudah melang melintang di lingkup pemerintahan.
Mulai dari kepala daerah di Belitung Timur dan DKI Jakarta hingga anggota legislatif. Ahok, sambung dia, pernah menjadi Anggota Komisi II DPR RI yang membidangi pemerintahan.
“Saya kira ini menjadi pilihan yang tepat juga bagi Jokowi untuk menempatan Ahok sebagai calon MenpanRB,” katanya.
Kemudian yang keempat ialah sosok Ganjar Pranowo. Menurut Herry, pengalaman Ganjar tidak jauh berbeda dengan Ahok. Gubernur Jawa Tengah ini dianggap punya kapasitas menjadi MenpanRB.
Selain menjadi kepala daerah, Ganjar juga pernah menjadi anggota legislatif, yakni Anggota Komisi II DPR RI yang membidangi pemerintahan.
Selain itu, Herry menilai dengan ditunjuknya Ganjar menjadi MenpanRB akan menjadi win-win solution dari problematika dan dinamika yang terjadi di internal PDIP.
“Karena selama ini kan stigma di dalam ini kan seolah-olah Ganja dipinggirkan, seolah-olah Ganjar dispelekan,” kata Herry.
“Jadi saya kira ini menjadi win-win solution juga disamping faktor pengalaman, tapi secara psikologis politik tentunya pilihan yang rasional juga bisa jatuh pada seorang Ganjar," jelasnya. (rd/net)
Editor : Pebri Mulya
https://www.youtube.com/watch?v=SgXzTWBHo-M