RADARDEPOK.COM - Perpolitikan di Indonesia ternyata membuat bingung beberapa negara di dunia.

Berdasarkan penjelasan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dirinya adalah rival Jokowi dalam gelaran Pilpres 2014 dan 2019. Saat kalah untuk kedua kalinya tiga tahun lalu, Prabowo menerima pinangan Jokowi untuk mengisi pos Menteri Pertahanan dalam struktur Kabinet Indonesia Maju.

"Politik kita dianggap stabil sekarang. Bayangkan, saya keliling di dunia, ke mana-mana mereka bingung kok bisa Anda rivalnya pak Jokowi, dan Anda mau sekarang jadi anak buahnya pak Jokowi," cerita Prabowo.

Prabowo menceritakan, sistem perpolitikan di Amerika Serikat (AS) yang terdapat dua partai penguasa, sampai saat ini tidak mau duduk satu meja dalam sejumlah kesempatan.

"Di 'mbah'-nya demokrasi, AS, Anda lihat antara Partai Demokrat dan Republik sampai sekarang mereka itu kadang-kadang duduk satu meja pun tidak mau. Bahkan, mantan presiden mereka, Donald Trump, sampai hari ini belum mengakui bahwa dia kalah," kata Prabowo.

BACA JUGA : Inggris Terancam : 38 Menteri Mengundurkan Diri, PM Juga Copot Jabatan

Prabowo menyebut, ada filosofis yang berbeda antara Indonesia dengan negara lainnya, yakni tidak boleh bermusuhan kendati beda pendapat.

"Kadang-kadang kakak adik di satu keluarga ribut, ya kan? Masa mau gontok-gontokan kakak adik? Kadang kita berbeda pandangan dengan orang yang paling dekat sama kita, istri kita lah, kadang-kadang orang tua kita, kadang anak kita, tapi tetap keluarga kita," jelasnya.

Prabowo menegaskan tidak marah dengan kekalahannya pada Pilpres 2019. Prabowo kemudian meminta para kader Gerindra tidak sakit hati dan tidak meminta-minta jabatan, karena hanya akan membuat pusing.

"Tidak bisa 100 persen kita puas, tapi lumayan 70 persen. Saya ingin jadi Presiden, enggak jadi. Mau marah-marah? Mau marah sama Tuhan? Ya enggak bisa. Tapi lumayan, saya Menteri Pertahanan sekarang," kata Prabowo. (rd/net)

 

Editor : Pebri Mulya

 

https://youtu.be/ro04mtqf6TY