RADARDEPOK.COM - Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate mengatakan, ada 24 ribu aplikasi pemerintah yang bekerja sendiri-sendiri, dan aplikasi yang digunakan saat ini tersebut dianggap terlalu banyak dan tidak efisien.
"Bahkan di setiap kementerian dan lembaga pemerintah daerah memiliki aplikasi yang berbeda-beda disetiap sub unitnya, sangat tidak efisien," kata Johnny.
Alasan itulah yang dianggap perlu untuk menata ulang aplikasi pemerintahan dengan menghasilkan satu aplikasi super atau super app untuk Indonesia.
Menurut Johnny, paling tidak hanya butuh 8 aplikasi yang terintegrasi untuk memudahkan komunikasi.
"Ini sedang kita siapkan dalam roadmap Kominfo," tuturnya.
Nantinya dari 24 ribu aplikasi ini, Kominfo melakukan shutdown dan menutupnya, kemudian secara bertahap akan dipindahkan ke dalam super app tersebut.
BACA JUGA : 71 Titik Api di Depok Berhasil Dipadamkan, Maret Terbanyak Kasus
Ia optimis, penggunaan super apps efisiensinya akan lebih tinggi dari intervensi fiskal yang Menteri Keuangan Sri Mulyani keluarkan saat ini.
"Puluhan triliun hematnya, kalau itu bisa dilakukan luar biasa untuk kita,"terangnya.
Di sisi lain, pemerintah dalam rangka electronic government, menggunakan 2.700 pusat data dan server ini hanya 3 persen yang berbasis cloud. Sisanya bekerja sendiri-sendiri yang mengakibatkan sangat sulit untuk menghasilkan satu data sebagai implementasi data data driven policy di Indonesia.
"Jadi perlu kita siapkan dengan benar." pungkasnya. (rd/net)
Editor : Pebri Mulya
https://www.youtube.com/watch?v=VxIzED5JjLM