Senin, 22 Desember 2025

Jokowi: Transparan Usut Kasus, Rumah Irjen Ferdy Sambo Dipantau Enam CCTV

- Jumat, 22 Juli 2022 | 06:45 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Presiden Joko Widodo (Jokowi).

RADARDEPOK.COM - Insiden baku tembak antarpolisi di rumah mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di daerah Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7) lalu, jadi perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jokowi menegaskan, tewasnya Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J, agar kasus tersebut diusut tuntas dengan transparan.

“Saya kan sudah sampaikan, usut tuntas, buka apa adanya, jangan ada yang ditutup-tutupi, transparan,” kata Jokowi di Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kamis (21/7).

Kepala Negara juga menegaskan, pengusutan secara tuntas dan transparan tersebut penting untuk dilakukan. Agar tidak ada keragu-raguan dari masyarakat terhadap peristiwa tersebut. Menurutnya, Polri juga harus bisa menjaga kepercayaan publik pada institusinya. “Itu penting untuk agar masyarakat tidak ada keraguan-keraguan terhadap peristiwa yang ada. Ini yang harus dijaga, kepercayaan publik terhadap Polri harus dijaga,” imbuhnya.

Baca Juga : Pondok Pesantren Aribatul Muhtasor Bedahan Terbakar, 24 Kamar Santri Hangus

Polri menyatakan, tim yang dibentuk sedang bekerja maksimal. "Tim masih bekerja maksimal," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat dimintai konfirmasi, Kamis (21/7).

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sendiri telah membentuk tim khusus yang dipimpin oleh Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono. Terbaru, tim khusus mendapatkan rekaman CCTV di dekat rumah Irjen Ferdy Sambo yang merupakan TKP baku tembak Brigadir Yoshua dengan Bharada E. "Di sepanjang jalan sekitar TKP (tempat kejadian perkara)," kata Dedi.

Dedi mengatakan, bukti CCTV itu kini sedang diperiksa di Laboratorium Forensik Polri. Dedi belum menerangkan berapa jumlah CCTV yang ditemukan. "Saat ini sedang diperiksa Laboratorium Forensik sesuai yang disampaikan Dirpidum (Direktur Tindak Pidana Umum) semalam," ucap Dedi.

Status CCTV di sekitar area rumah Irjen Ferdy Sambo, Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan menjadi sorotan. Rumah yang terletak di pertigaan jalan di kompleks tersebut menjadi tempat kejadian perkara (TKP) baku tembak antar anggota polisi yang menewaskan Nofryansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Dari hasil pantauan JPNN.com (Grup Radar Depok), rumah tersebut sampai saat ini masih dipasang garis polisi yang dibentang dari gerbang garasi depan sampai ke bagian samping.

Terdapat enam buah CCTV yang memantau area di sekitar rumah mantan Kadiv Propam tersebut, dua di antaranya berada di dalam halaman rumah. Salah satu terletak di pagar, tepatnya tikungan pertigaan mengarah ke garasi samping rumah. Arah kameranya memantau bagian halaman di bagian rumah. Sedangkan satunya lagi, berada di sudut garasi rumah bagian samping.

https://www.youtube.com/watch?v=ppBFOCI6WdU

Seno Sukarto selaku ketua RT 005/RW 01 Kompleks Polri, Duren Tiga, mengatakan tidak tahu soal kondisi kamera pengawas di rumah dinas tempat Irjen Ferdy Sambo. "Itu urusan yang punya rumah. Kecuali kalau (CCTV, red) yang punya rumah mati, kami yang memperbaiki," ucapnya, Rabu (13/7).

Kamera lain yang bisa memantau suasana saat kejadian itu ialah CCTV milik kompleks, di mana ruang kontrolnya berada di pos satpam. Lokasinya berada di 20 meter dari rumah Irjen Ferdy.

Terdapat tiga kamera pengawas yang bisa mengungkapkan situasi genting peristiwa baku tembak itu. Kamera pertama menyoroti gerbang yang merupakan satu-satunya akses masuk ke dalam kompleks tersebut. Kamera lainnya menempel tepat di tembok pemisah antara garasi bagian depan rumah Irjen Ferdy dengan tetangga.

CCTV itu memantau ke arah tikungan di pertigaan pertama dari arah gerbang sehingga siapa pun yang melintas di depan rumah itu pasti terpantau. Selain itu, ada juga kamera kompleks yang memantau jalan di sisi bagian samping rumah. CCTV itu bisa mengawasi siapa saja yang ke luar-masuk rumah Irjen Ferdy melalui garasi di bagian samping. Tetangga rumah di sampingnya bahkan memasang kamera yang mengarah sedikit ke bagian depan garasi itu.

Terpisah, Juru bicara Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Rully Novian menyebut, Bharada E sudah menjalani wawancara dengan tim LPSK. Wawancara itu bagian dari persyaratan yang harus dipenuhi pemohon perlindungan dari lembaga yang dipimpin Ahmad Taufan Damanik tersebut. Saat diwawancarai LPSK, Bharada E buka suara perihal rentetan peristiwa yang menewaskan Brigadir J. Walakin, Rully tidak memerinci bagaimana peristiwa kematian Brigadir J versi Bharada tersebut. "Dia (Bharada E, red) menceritakan dengan baik terkait runutan peristiwa dalam konteks yang diketahuinya," ungkap Rully.

Bharada E bisa dibilang sebagai salah satu saksi kunci dalam peristiwa kematian Brigadir J yang disebut polisi terjadi setelah baku tembak di rumah Irjen Ferdy Sambo pada Jumat  (8/7) lalu.

Brigadir J merupakan ajudan mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo. Anggota Brimob itu ditugaskan sebagai sopir pribadi Putri Candrawathi, istri atasannya tersebut. Bharada E juga merupakan anggota Brimob yang diperbantukan untuk menjadi ajudan kadiv Propam Polri.

Menurut polisi, baku tembak dipicu tindakan Brigadir J masuk ke kamar Putri dan melakukan pelecehan seksual disertai penodongan pistol terhadap istri Ferdy Sambo itu.(jpnn/JPC/rd)

Fakta dan Data Tembakan-tembakan :

Kejadian :

  • Jumat, 8 Juli 2022


Lokasi :

  • Rumah singgah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo


Korban :

  • Brigadir Yoshua alias Brigadir J


Dugaan Pelaku :

  • Bharada E


Senpi Jenis :

  • Glock 17


Dugaan Kematian Korban :

  • Kuasa hukum sebut ada pembunuhan berencana

  • Ada jeratan dileher

  • Ada luka sayatan


Update Kasus :

  • Polri temukan CCTV di rumah kejadian

  • CCTV diperiksa di laboratorium forensik


Penanganan Kasus :

  • Bareskrim Polri


Penonaktifan Anggota Polri :

  • Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo

  • Karo Paminal Div Propam Polri Brigjen Hendra Kurniawan

  • Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto


Sebut Presiden :

  • Usut tuntas

  • Buka apa adanya

  • Jangan ada yang ditutup-tutupi

  • Transparan


6 CCTV :

  • 3 di rumah Irjen Sambo

  • 3 milik komplek


Fakta LPSK :

  • Bharada E sudah diwawancara


Editor : Fahmi Akbar 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X