RADARDEPOK.COM - Pemerintah kini sedang merencanakan vaksinasi Covid-19 booster kedua atau dosis keempat. Program ini kemungkinan ditekan apabila pandemi berlangsung dalam waktu yang lama.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril menyebutkan, rencana tersebut berdasarkan perhitungan dan pandangan para ahli. Tetapi, kapan akan diberlakukannya masih menunggu arahan ITAGI.
"Beberapa negara ada yang sudah memulai vaksinasi booster kedua, tetapi belum semua, karena seperti kita, dia vaksinasi booster pertamanya saja belum terpenuhi. Tetapi perencanaan itu sudah ada. Pertimbangannya dari apa? Pandemi ini kan jangka panjang, sementara masa aktif antibodi setelah 6 tahun itu kan berkurang atau menurun," ucapnya
Siapa yang jadi sasaran vaksin booster kedua?
Syahril mengungkapkan vaksin booster kedua atau dosis keempat ini akan diberikan terlebih dahulu pada kelompok rentan, seperti lanjut usia tenaga kesehatan, hingga mereka yang melayani publik.
"Sehingga apabila nanti pandemi terjadi berkepanjangan, maka ada suatu rekomendasi dari berbagai pihak untuk vaksinasi booster kedua khususnya pada kelompok berisiko contohnya lansia, tenaga kesehatan, dan yang melayani publik," ungkap Syahril.
Syahril menekankan vaksinasi booster Covid-19 memang tidak mencegah seseorang dari penularan virus, tetapi terbukti ampuh melawan risiko bergejala Covid-19 berat sehingga tidak perlu memerlukan perawatan RS. Dari total kasus aktif Covid-19 di gelombang baru, mayoritas pasien Corona hanya menjalani isolasi mandiri. (rd/net)
Editor : Pebri Mulya
https://youtu.be/2h13XVo5Dk0