RADARDEPOK.COM - Jangan heran saat makan di warung Tegal (Warteg) Kota Depok ada kenaikan sedikit, Jumat (9/9). Hal ini dipicu dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Ketua Komunitas Warteg Nusantata (Kowantara), Mukroni mengatakan, pelaku usaha Warteg di Depok tengah mempertahankan harga agar tidak ada kenaikan. Namun, adanya sejumlah bahan pokok yang mengalami kenaikan harga di pasaran membuat mereka terpaksa menaikan harga perlahan-lahan.
"Ada kenaikan harga lama, ada yang naik Rp500-Rp1.000," ungkapnya kepada Radar Depok, Jumat (9/9).
Mukroni merincikan, sejumlah harga lauk mengalami kenaikan yakni telur asin Rp7 ribu, tongkol Rp9 ribu, telur dadar Rp6 ribu,
telur ceplok Rp6 ribu, telur balado Rp6 ribu, ayam goreng Rp10 ribu, ayam sayur Rp10 ribu dan ayam balado Rp10 ribu.
"Kerupuk, tempe dan tahu tidak mengalami kenaikan harga, hanya saja ukurannya diperkecil," ujarnya.
Selanjutnya, sebut dia, menu lain yang mengalami kenaikan adalah aneka sayuran, jengkol, oseng kangkung, oseng pare, oseng tahu tauge, orek tempe dan kentang balado.
"Pada menu ini kenaikan harganya variatif ada yang mulai dari Rp4-5 ribu," terang Mukroni.
Sementara itu, beber Mukroni, sambal dan air putih masih diberikan kepada pelanggan secara gratis. Kemudian, harga nasi putih menjadi Rp5 ribu per porsi. "Untuk kerupuk, tempe goreng, tahu gorengd an bakwan goreng harga seribu, namun ukurannya diperkecil," tandasnya. (ger/rd)
Jurnalis : Gerard Soeharly
Editor : Fahmi Akbar